MOTOR Plus-online.com - Honda nampaknya ingin membangkitkan dan mempertahankan aura Super Cub bagi pecinta motor dunia.
Maklum, Super Cub memang salah satu motor Honda paling terkenal dan paling banyak diproduksi sepanjang sejarah.
Enggak heran kalau mereka meluncurkan All New 2019 Super Cub yang mengawinkan desain klasik dan modern.
Awalnya, motor ini cuma dipasarkan untuk pangsa pasar Jepang saja.
(BACA JUGA : Terbongkar.. Penjahat Punya Kunci Khusus yang Bisa Bobol Penutup Magnet)
Namun, kemudian Honda mulai memasarkannya ke beberapa negara bahkan negara maju seperti Amerika Serikat.
Dalam penjelasan yang dituliskan website resmi powersports.honda.com, All New 2019 Super Cub dijual dengan jumlah yang terbatas.
Sehubungan tentang pertanyaan tersebut, Thomas Wijaya selaku Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) juga ikut menanggapi.
(BACA JUGA : Siap-siap Penggemar Bebek Klasik, AHM akan Jual Honda Bebek Retro?)
"Kira-kira bagaimana? Ini bisa jadi masukan untuk kami (membawa Super Cub ke Indonesia)," ucap Thomas beberapa waktu lalu.
Harapan ini mungkin bisa jadi kenyataan karena motor dengan sebutan Pitung ini sangat menarik bagi para pehobi motor klasik di Indonesia.
"Bebek di kita masih di bawah 10 persen dengan pasar paling banyak di luar Jawa," ucap Thomas.
(BACA JUGA : Ini dia Motor Buas Yang Dipakai Oleh Aktor Hollywood Dwayne 'The Rock' Johnson di Film Rampage)
Super Cub generasi terbaru ini sendiri mengusung mesin modern 4-tak injeksi dengan kapasitas 125 cc, satu silider dan dua klep.
Tenaganya mencapai 9,5 dk pada 7.000 rpm dan torsi maksimumnya 10,4 Nm di 5.250 rpm.
Memiliki 4-percepatan dengan kopling otomatis.
Honda juga mengklaim kalau motor bebek 125 cc ini irit bahan bakar.
(BACA JUGA : Apa Sih Bedanya Flat Visor dengan Visor Biasa? Kok Harganya Mahal?)
Dapat menempuh jarak 66,7 km dalam satu liter bahan bakar yang dihabiskan.
Sistem pengamannya juga sudah pakai kunci model keyless lho.
Kekinian dan enggak bakal malu-maluin.
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR