Gerak Cepat, Marquez Jajal 4 Motor Baru di Tes MotoGP Ceko

MOTOR Plus-online.com - Marc Marquez dan tim Repsol Honda yang sangat mendominasi di musim balap ini sepertinya tidak mau berleha-leha.

Buktinya, Marquez dan tim sudah fokus menjajal motor baru yang bakal dipakai untuk musim depan.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berhasil jadi pembalap tercepat pada tes MotoGP di sirkuit Brno, Ceko (7/8/2018).

Marc Marquez tidak menggunakan satu motor saja pada tes tersebut.

(BACA JUGA : Vinales Tampak Terpuruk, Rossi Menggambarkan Apa yang Sedang Dirasakan Tandemnya)

Marquez menggunakan empat motor.

"Aku tak bisa mengatakan apa-apa tapi kau lihat di garasi ada empat di sana," kata Marquez, dikutip dari Crash.net.

twitter.com/Off_Bikes

Motor Marc Marquez pada tes MotoGP di Ceko

"Banyak hal berbeda, salah satunya aku mencoba motor yang digunakan sekarang karena kami harus paham gimana mengatur ban depan lebih baik, itu yang kita kerjakan," tambahnya.

Selain motor yang dipakainya saat ini, ada tiga motor yang dikabarkan bakal dipakai untuk MotoGP 2019.

(BACA JUGA : Aturan Ganjil-Genap Untuk Motor dan Mobil Kembali Tuai Kontroversi, Warga Usul Bayar Pajak Setengah)

Marquez tidak menampik bahwa motor lain yang digunakan memang untuk musim depan.

"Lalu kami coba dengan motor lain, spek berbeda terutama segi geometri dan sasisnya," lanjut pembalap bernomor 93 ini.

twitter.com/Off_Bikes

Motor Marc Marquez pada tes MotoGP di Ceko

"Lalu kami juga bekerja untuk masa depan dan kami memulai beberapa hal yang dipakai untuk musim ini dan musim depan," jelas Marquez.

Pembalap asal Cervera, Spanyol, ini juga bilang bahwa motor yang disebut prototipe 2019 itu tidak benar-benar baru.

(BACA JUGA : Honda Super Cub C125 Nongol, Andre Taulany Langsung Transfer Uang ke Sales, Beli yang Warna Merah )

Itu karena motor itu sudah pernah dicobanya di tes sebelumnya, di Barcelona.

Di tes ini, Honda juga berkonsentrasi dalam pemakaian ban.

Biasanya Marquez memakai kompon ban lebih keras dibanding tim lainnya, ternyata juga masih ingin diperbaiki.

"Terutama kami ingin memahami kenapa pabrikan lain bisa selalu menggunakan ban lebih lunak dan kami selalu lebih keras, jika suhu terlalu tinggi sebenarnya kami juga bermasalah," ungkap pembalap 25 tahun ini.