MOTOR Plus-online.com - Berkendara sepeda motor bisa jadi pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus.
Salah satunya pada saat berkendara motor besar atau moge.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin Apel Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta di Silang Monumen Nasional (Monas).
Setelah apel, Anies ingin mempertunjukan kebolehannya mengendarai motor yang akan dipakai untuk mengawal para atlet dan official VIP.
(BACA JUGA: Pukuli Pejalan Kaki dan Resmi Dipecat Grab, Oknum Driver Sempat Curhat Begini di Komunitas Grab Indonesia)
Memakai baju Dishub serta helm, Anies menaiki Motor Gede (MOGE) berjenis BMW K 1600 GTL Exclusive dan berputar sebanyak dua kali di area Monas.
Namun saat ingin berhenti, Anies belum sempat menapakan kaki sehingga tidak seimbang dan menyebabkan motor terjatuh.
Pakar keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu mengungkapkan penggunaan sepeda motor, terlebih motor berukuran besar rentan kecelakaan.
Ini karena berkendara dengan moge membutuhkan fisik serta pengetahuan yang mumpuni untuk menjaga keselamatan.
(BACA JUGA: Mencekam, Detik-detik Pom Bensin di Pangkalpinang Terbakar dan Meledak, Seorang Lelaki Ikut Terbakar)
"Motor itu tidak kenal stabilitas saat bergerak, adanya kesimbangan.
Motor yang satu dengan yang lain punya karakter berbeda dan pengendara yang berganti motor wajib untuk beradaptasi terlebih dulu," ucap Jusri saat dihubungi Rabu (8/8/2018).
Jusri menjelaskan, motor yang berbeda juga menimbulkan karakter yang berbeda dari pengendara.
Terutama moge dimana bobot dan tenaganya cukup besar sehingga memerlukan kebijaksanaan bagi pengendaranya untuk dapat menjajal dari satu jenis motor ke motor lain.
(BACA JUGA: Buntut Pemukulan Pejalan Kaki, Grab Langsung Bikin Peraturan yang Bikin Driver Ketar-ketir)
Salah satu yang diperhatikan adalah cara berhenti yang benar dalam berkendara moge, untuk mencegah motor terjatuh atau rebah.
Pertama yang perlu diperhatikan adalah perubahan kecepatan menimbulkan gaya.
"Begitu motor bergerak dia punya gaya sentrifugal berubah.
Saat berhenti gaya itu mengecil, saat bergerak beda lagi," ucap Jusri.
(BACA JUGA: Enggak Muluk-muluk, Jelang MotoGP Austria Valentino Rossi Cuma Ingin Ini)
Perhatian pertama saat perlambatan di bawah 30 kilometer per jam jangan rem mendadak.
Hindari penggunaan rem depan.
Jusri menyarankan untuk menggunakan rem belakang.
Sampai perlahan motor berhenti bergerak, pandangan pengendara harus eye level atau lurus ke depan.
(BACA JUGA: Panggil Pihak Grab Terkait Pemukulan, Sandiaga Uno Minta Warga Laporkan Pemotor yang Lewat Trotoar)
"Jangan ke samping, atas atau bawah.
Misal memandang ke bawah akan hilang keseimbangan," ucap Jusri.
Supaya bobot tubuh tidak terdorong ke depan dari kecepatan cepat ke lambat, pertahankan bobot tubuh agar tidak terdorong ke depan.
Siapkan juga mindset pengendara motor dengan bersiap menempatkan bobot tubuh di kiri.
(BACA JUGA: Usai Tes Resmi di Sirkuit Brno, Valentino Rossi dan Marc Marquez Kecam Ban Baru Michelin, Kenapa Nih?)
"Jadi posisinya kaki kanan di rem kanan, jangan rem tangan, lalu kaki kiri turun duluan.
Serta pastikan motornya tidak dalam posisi berbelok alias harus lurus," ucap Jusri.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Biar Tidak Jatuh Seperti Anies Baswedan Saat Bawa Moge, Ini Tipsnya,
Source | : | wartakotalive.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR