Mencekam, Driver Ojol dan Ojek Pangkalan Kembali Bentrok Gara-gara Rebutan Penumpang, Warga Ketakutan

Ahmad Ridho - Senin, 13 Agustus 2018 | 12:18 WIB
Instagram/viraltawa
Ilustrasi keributan ojek online.

MOTOR Plus-online.com - Babak baru perseteruan antara ojek online dan ojek pangkalan serta taksi online dengan angkutan konvesional nampaknya terus berlanjut.

Sebelumnya pada Rabu malam (8/8/2018), terjadi konflik antara pengemudi ojek online (ojol) dengan ojek pangkalan (opang) di depan toko retail modern sekitar Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang.

Keributan disertai adu mulut kala itu sempat membuat warga ketakutan

Selang beberapa hari, lagi-lagi Sabtu pagi (11/8/2018), perseteruan itupun kembali mencuat dan dengan persoalan yang sama.

(BACA JUGA: Tim Suzuki Memanas Usai Kecaman Andrea Iannone, Bos Suzuki Malah Membela Alex Rins)

"Iya tadi sempat ada opang yang adu mulut sama ojek online tapi untungnya tak berlangsung lama," ungkap Sufi salah satu penjaga dagangan di depan toko retail.

Sejumlah opang menggeruduk ojol dengan dalih ojol melanggar ketentuan kesepakatan soal jemput penumpang.

Situasi di depan toko retail modern masih belum kondusif hingga siang tadi. Secara bertahap para ojol datang ke lokasi konflik tersebut.

Berdasarkan pantuan Surya.co.id, ojek online roda dua dan roda masih bersikukuh bertahan di toko retail untuk menunggu penumpang dari Stasiun.

(BACA JUGA: MotoGP Austria Memanas, Andrea Dovizioso Sindir Marc Marquez Seperti Hiu Mencium Darah)

“Intinya kita tidak mundur, karena akan ada pembahasan kembali perihal kesepakatan baru yang kami nilai berat sebelah,” ujar salah satu anggota Ojol Eko Ari Sugiyanto, Sabtu (11/8/2018).

Menurut Eko, pihaknya sudah menghormati kesepakatan awal yang dilakukan, namun pihaknya menyerahkan hak memilih angkutan kepada calon penumpang.

SURYAOnline/Erwin Wicaksono
Suasana di depan toko retail di jalan PB Sudirman Jember sesaat setelah adu mulut Ojol vs Opang.

“Lagian calon penumpang juga yang memilih untuk mau naik angkot apa ojek.

Bahkan jarak kita menunggu penumpang cukup jauh dari Stasiun Jember, sekitar lebih dari 350 meter sesuai kesepakatan,” jelasnya.

(BACA JUGA:  Masalah di Yamaha Makin Rumit dan Muncul Kabar Pemecatan Lin Jarvis, Begini Komentar Rossi)

“Kita tetap menunggu di sini (depan toko retail), karena menurut kami, sudah sesuai kesepakatan."

"Ini rekan-rekan dari paguyuban juga mulai datang, sekali lagi kita mencari nafkah untuk keluarga,” tandasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, salah satu pengemudi opang Suryadi menyampaikan, pihaknya menegaskan kepada ojol itu untuk menghargai kesepakatan yang dilakukan di mapolres kemarin.

“Jelas ini saya juga pegang (lembar) fotokopi kesepakatan kemarin, bahwa Ojol harus menunggu penumpang dari jarak 350 meter dari stasiun.

(BACA JUGA: Tuai Hujatan, Video Konvoi Fortuner Lawan Arah Dikawal Polisi Bikin Macet dan Ganggu Pemotor)

Lah kalau di sini, kan kurang dari jarak yang disepakati. Ini melanggar,” tegasnya.

Karena tidak digubris pihaknya pun akan menyampaikan hal ini ke paguyuban opang untuk disampaikan ke Kapolres.

“Saya akan ke mapolres bersama rekan-rekan, karena ini melanggar kesepakatan,” tandasnya.

Sementara itu, Imania penumpang transportasi online mengaku lebih nyaman menggunakan moda transportasi baru itu.

(BACA JUGA: Sedih, Komentar Bos Yamaha Lihat Dua Pembalapnya Setelah MotoGP Austria)

Dirinya menyayangkan konflik ini dapat terjadi.

"Lebih nyaman pake online ya, lebih cepat juga sampainya langsung depan rumah, cukup disayangkan ya konflik rezeki sudah ada yang mengatur," tutup gadis asal Sidoarjo yang kuliah di salah satu Universitas di Jember itu.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Lagi, Ricuh Antara Ojol Vs Opang Gara-gara Hal Ini,

Source : Surya.co.id
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular