MOTOR Plus-online.com - Honda Forza 250 yang baru diluncurkan PT Astra Honda Motor (AHM) sudah dilengkapi dengan windshield canggih.
Windshield atau windscreen sudah adjustable dengan mekanisme elektrik.
Fitur yang mirip milik Honda Gold Wing ini, membuat windshield-nya dapat naik-turun dengan menekan tombol saja.
Rupanya ada 4 fakta menarik dari windshield elektrik milik Honda Forza 250, yuk kita simak!
(BACA JUGA : Bikin Bengong.. Video Suara Mesin Motor dari 1 Sampai 48 Silinder! Ya 48 Silinder!)
1. Naik turun dengan menekan tombol di holder kiri
ang pertama, adalah tombol mana yang ditekan, agar pengendara dapat menaik-turunkan windshield-nya.
Tombolnya adalah tombol abu-abu di sebelah kanan saklar lampu dan passing lamp, dengan logo panah atas-bawah.
Gerakan naik-turunnya memang tidak begitu cepat, karena yang naik-nya bukan windshield-nya sob!
"Prinsip kerja windshield Forza, yang naik dan turun itu adalah dudukannya," buka Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).
"Braket visornya digerakkan oleh gear yang terhubung dengan motor elektrik penggeraknya," tambahnya.'
(BACA JUGA : Video Pembalap Motor Indonesia M Fadli Bisa Juara Asia di Balapan Sepeda)
2. Naik-turunnya bisa sebanyak 140 mm
Karena disetel secara elektrik, tinggi windshield Forza 250 dapat disesuaikan dengan keinginan.
Lalu, berapa perbedaan tinggi antara setelan paling rendah, dibanding paling tinggi? Rupanya bisa naik 140 mm sob!
Menurut Honda, naik-turun windshield setinggi ini sudah sesuai dengan tinggi jok Forza 250 yang mencapai 780 mm.
Membuat setiap kebutuhan dan keinginan rider, terutama untuk pemakaian dalam kota serta touring jarak jauh, yang mengharuskan windshield lebih tinggi.
Memangnya, untuk apa sih gunanya windshield lebih tinggi saat touring? Simak di fakta selanjutnya sob!
(BACA JUGA : Marquez Senang Lorenzo Pindah dari Ducati, Enggak Ada Alasan Lagi Kalau Kalah)
3. Dapat disesuaikan untuk riding dalam kota atau touring
Apa pengaruh setiap perbedaan tinggi windshield Forza 250? Yang paling berpengaruh jelas soal arah angin.
Jadi dengan windshield lebih tinggi, arah angin dapat diarahkan sehingga tidak langsung menerpa badan rider.
Dapat disimak di foto atas sebelah kiri, arah angin diarahkan windshield menuju atas helm.
Sehingga kalau touring, badan tidak cepat kedinginan atau masuk angin, terutama di area dingin seperti Bromo misalnya.
(BACA JUGA : Tabrakan Membuat M Fadli Harus Kehilangan Kakinya, Begini Nasib Pembalap Thailand yang Menabraknya Sekarang)
Bagaimana dengan windshield paling rendah? Yang ini justru dibuat agar arah anginnya menerpa badan dan helm sob.
Tentunya ini cocok untuk riding dalam kota yang kecepatannya lebih rendah, sehingga badan tetap sejuk terkena angin.
(BACA JUGA : Berat, Rossi Akui Dua Pembalap Ini Bisa Menggagalkannya dalam Perburuan Gelar Juara Dunia)
Yang menarik, adalah adanya ventilasi di bagian paling depan di windshield Forza 250, apa fungsinya?
"Ventilasi itu untuk mengurangi vibrasi dari tekanan angin, terutama dari turbulensi angin di belakang windshield," jelas Endro.
4. Windshield dapat diganti dengan produk aftermarket
Meski windshield-nya sudah canggih, tentu ada yang ingin mengganti windshield-nya dengan produk aftermarket.
Alasannya seperti ingin modelnya berbeda, atau agar warna windshield-nya ingin lebih gelap.
Apakah windshield Forza 250 dapat diganti? Akankah sulit karena windshield-nya elektrik?
"Bisa diganti, soalnya yang naik-turun kan dudukannya, tapi harus diperhatikan bagian ini nih," tukas Endro.
Bagian itu adalah braket windshield ke dudukannya, jadi ukuran bautnya harus sama antara windshield aftermarket dengan OEM.
Namun sepengetahuan GridOto, saat ini belum ada windshield aftermarket Forza 250 terbaru.
Soalnya motornya juga baru diluncurkan akhir tahun 2017, dan di Indonesia juga baru diperkenalkan.
Di Eropa sendiri, beberapa produsen windshield seperti Givi dan Puig juga baru membuat windshield untuk Forza 125 saja.
Selain windshield, banyak fakta menarik dari skutik yang diimpor PT. AHM dari Thailand ini sob, simak di video di bawah :
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR