MOTOR Plus-online.com - Saat ini, Marc Marquez masih menjadi pemuncak klasemen sementara MotoGP.
Honda bersama Baby Alien memang enggak ada lawan dan terus meluncur sendirian.
Untuk bisa menguasai balapan MotoGP, tahun 2017 jadi gebrakan tim MotoGP Honda.
Tahun 2017 Honda meniru Yamaha untuk pemilih jenis mesin yang akan dipakai di arena MotoGP.
(BACA JUGA: Ganti Mesin Bikin Marc Marquez Bisa Menikung Rebah Banget Dibanding Pembalap MotoGP Lainnya)
Hasilnya Marc Marquez sulit ditekuk di tahun lalu sampai seri MotoGP Austria musim ini.
Marc Marquez bikin gap lebar sebagai pimpinan klasemen sementara pembalap MotoGP saat sampai 59 poin.
Butuh Marc Marquez jatuh dua kali dan enggak ikut balapan supaya Valentino Rossi bisa menempel ketat raihan poin klasemen.
Masuk ke MotoGP 2017 Honda sudah enggak menggunakan lagi mesin jenis screamer.
(BACA JUGA: Yamaha Akhirnya Turuti Keluhan Dan Kemauan Valentino Rossi, Luluh Juga..)
Tahun 2016 terakhir Honda di MotoGP pakai mesin screamer.
Tahun 1990-an Honda menggunakan mesin big bang saat GP500.
Mesin big bang bisa bikin ban lebih panjang usianya dibanding mesin screamer.
Logikanya tenaga yang dihasilkan mesin big bang ada jeda sepersekian detik antar gerakan piston di posisi Titik Mati Atas (TMA) untuk menghasilkan tenaga dengan gerakan tiga piston yang lain.
(BACA JUGA: Terungkap Kalau Mesin Big Bang Yamaha YZR-M1 Bisa Bikin Usia Ban lebih Panjang)
"Sebelum 2017 Marc Marquez bermasalah dengan traksi ban saat sudut menikungnya tinggi.
Setelah pakai mesin baru, Marc Marquez lebih nyaman," beber Santi Hernandes, Kepala Teknik Repsol Honda kepada Crash.net.
Yamaha menggunakan mesin big bang di MotoGP saat Valentino Rossi gabung ke tim Yamaha tahun 2004.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR