MOTOR Plus-online.com - Yamaha melakukan permintaan maaf secara publik pada dua pembalapnya, di MotoGP Austria.
Permintaan maaf itu dilakukan oleh Kouji Tsuya, Project Manager Movistar Yamaha.
Dalam permintaan maaf tersebut, Kouji mengatakan dirinya dan Yamaha akan berusaha sebaik dan secepat mungkin menyelesaikan masalah motor mereka.
Lin Jarvis, Managing Director Movistar Yamaha di sisi lain juga mengatakan akan mengerjakan masalah elektronik di Yamaha.
(BACA JUGA: Maverick Vinales Mulai Mencibir Yamaha, Bandingkan Dengan Suzuki)
Tapi di sisi lain, Valentino Rossi memberi dugaan bahwa masalah YZR-M1 bukan hanya ada pada elektronik tapi juga mesin.
Hal ini ternyata juga dibenarkan oleh Tsuya, dan buruknya Yamaha sepertinya tak bisa menyelesaikan masalah ini dalam musim 2018.
"Kami punya beberapa masalah yang berdampak pada pembalap kami," buka Kouji Tsuya seperti dikutip dari Paddock-GP.com.
"Terkadang di pengereman, terkadang di akselerasi, dan hal lainnya secara bergantian, tapi di bagian akselerasi yang harus kami konsentrasikan," tambahnya.
(BACA JUGA: Herve Poncharal Bela Valentino Rossi Soal Tuduhan Manajer Johann Zarco)
Masalah ini bagi Kouji Tsuya, project manajer Movistar Yamaha, adalah hal yang tidak sederhana.
"Kami harus bekerja di elektronik dan sasis, tapi kunci utama musim depan adalah di mesin," kata Tsuya.
"Sayangnya, kami tidak bisa mengubahnya saat musim ini," imbuh Tsuya.
Hal itu karena mesin dalam satu musim disegel, dan tidak boleh ada pergantian mesin baru.
Hanya tim dengan konsesi yang mendapat kelonggaran untuk melakukan ubahan mesin dalam satu musim, misalnya Suzuki dan KTM.
(BACA JUGA: Di MotoGP, KTM akan Lakukan yang Tak Pernah Terjadi di Yamaha)
"Sangat disayangkan tidak bisa menang di musim 2018," ujar petinggi Movistar Yamaha ini.
Kouji Tsuya mengatakan YZR-M1 belum bisa berada di level yang sesungguhnya.
KOMENTAR