MOTOR Plus-online.com - BMW Motorrad adalah salah produsen motor yang beken dengan motor adventure handalnya.
Salah satunya adalah BMW F800 GS yang sudah jadi motor favorit para rider adventure dunia sejak 8 tahun lalu.
Ini karena motornya yang punya dimensi ramping, handling yang ringan, dengan spek yang mumpuni untuk menjelajah dunia.
Untuk tahun 2018, PT. Maxindo Moto BMW Motorrad Indonesia, selaku APM motor BMW di Indonesia, meluncurkan generasi terbaru dari F800 GS.
(BACA JUGA : Viral Jadi Stuntman Jokowi, Begini Video Aksi Gila Saddum So di Atas Motor)
Diberi nama F850 GS, motor ini mendapatkan banyak perombakan, mulai dari mesin, desain, sampai teknologinya.
Seperti apa impresi akan motor, yang dibanderol Rp 549 juta off the road ini? Yuk kita simak 5 faktanya!
1. Konstruksi rangka dan tangki baru
Sekilas, desain F850 GS tidak begitu berubah dibanding F800 GS, tetap ramping dan berkesan tangguh.
Namun ditemukan banyak perubahan dibalik body-nya, yang pertama adalah penggunaan rangka baru.
Rangka twin-spar baja ini, dibuat dengan titik bebannya berada di mesin, dengan subframe belakang yang terpisah dengan rangka utamanya.
(BACA JUGA : Ternyata Harga Moge yang Dipakai Jokowi di Pembukaan Asian Games 2018 Setara 2 Unit Honda Super Cub C125)
Selain itu, lokasi tangki juga tidak berada di body belakang lagi, namun berada di tengah seperti motor adventure lain.
Dengan rangka dan tangki baru ini, BMW mengklaim F850 GS punya handling lebih presisi, baik dipakai di jalan maupun tanah.
2. Kaki-kaki baru yang lebih tangguh
Semakin menunjang kapabilitas adventure-nya, BMW merombak kaki-kaki seperti suspensi untuk F850 GS.
Suspensi depan menggunakan upside-down berdiameter 43 mm, dan belakangnya menggunakan monosok, dengan fitur opsional Dynamic ESA.
ESA atau Electronic Suspension Adjustment, merupakan fitur khas BMW R1200 GS, yang membuat rider dapat mengontrol preload dan rebound suspensi belakangnya sendiri.
(BACA JUGA : Jorge Lorenzo Tampil Bagus dan Tebar Ancaman di MotoGP, Begini Komentar Bos Yamaha)
Travel suspensinya juga tinggi, mencapai 204 mm depan, dan 219 mm di belakang, selain itu dapat diturunkan dengan lowering kit.
Dan jika disimak, lokasi rantai dan girnya juga pindah ke kiri, tidak lagi di kanan seperti F800 GS.
Untuk area kaki-kaki lain seperti pelek, F850 GS yang diboyong BMW Motorrad Indonesia merupakan versi spesial yaitu Rallye.
Makanya warma pelek aluminium cross spoke-nya berwarna kuning anodized, dengan ukuran depan 2,15 ring 21, dan belakangnya 4,25 inci ring 17.
Bannya memakai ban tipe dual sport Metzeler Karoo 3, dengan ukuran 90/90 dan belakangnya 150/70.
(BACA JUGA : Bikin Geger Saat Pembukaan Asian Games 2018, Ini Spesifikasi Motor Misterius yang Dipakai Jokowi)
Selain itu, remnya menggunakan ABS depan-belakang, dan dapat dimatikan sesuai kebutuhan.
3. Desain baru dengan fitur futuristik
Salah satu ciri khas F800 GS, adalah bahasa desain yang unik, karena bagian depannya terlihat asimetrik.
Untuk F850 GS, BMW menggunakan desain yang lebih futuristik, dengan lampu baru LED yang meruncing dan dilengkapi DRL.
"Selain itu yang membuat futuristik lainnya adalah panel instrumennya, kali ini menggunakan layar TFT 6,5 inci," tukas Joe Frans, CEO PT. Maxindo Moto BMW Motorrad Indonesia.
Informasinya lengkap, dan dapat menampilkan navigasi, setelan mode riding, serta dapat terkoneksi dengan smartphone.
Untuk versi Rallye yang diboyong BMW Motorrad Indonesia, dilengkapi dengan fitur keyless dan handguard di setangnya.
Joknya juga menggunakan aksen merah, dan saat dilihat rupanya lebih rendah 20 mm dibanding F800 GS.
4. Performa mesin ditingkatkan
Selain desain dan kaki-kaki, bagian mesin F850 GS juga dirombak, agar performanya lebih baik dibanding F800 GS.
Selain kapasitas yang naik menjadi 853 cc, interval pengapian mesin inline-twin ini juga dirubah, menjadi 270/450 derajat.
Ini agar tenaga mesinnya lebih halus, karena sekarang melonjak 10 persen, menjadi 95 dk di 8.250 rpm, dengan torsi 92 Nm di 6.250 rpm.
Mesin dengan kompresi 12,7:1 ini juga dapat menyesuaikan oktan bahan bakarnya, sampai ke RON 91.
Agar tenaganya dapat tersalur dengan baik, transmisi menggunakan 6-percepatan, dengan fitur anti hopping clutch alias slipper clutch.
Disediakan pula fitur ASC (Automatic Stabilty Control), dan Riding Mode seperti Dynamic, Enduro, and Enduro Pro.
Membuat rider bisa menyesuaikan karakter tenaga dan kontrol traksinya, dari kondisi aspal sampai tanah dan lumpur.
5. Motor akan diterima akhir tahun 2018
F850 GS yang diperkenalkan di GIIAS 2018 ini, sudah bisa dipesan melalui BMW Motorrad Indonesia.
"Harganya Rp 549 juta, off the road, barang paling cepat Desember bisa diterima," ungkap Joe Frans, CEO PT. Maxindo Moto BMW Motorrad Indonesia.
Membuat line-up Adventure di BMW Motorrad Indonesia semakin lengkap, menemani R1200 GS yang paling besar, sampai G310 GS yang paling kecil.
Semakin seru saja nih persaingan motor adventure big-bore di Indonesia, yang tiap tahun semakin banyak pemainnya!
Data Spesifikasi BMW F850 GS 2018
Dimensi
P x L x T : 2.305 x 922 x 1.356 mm
Jarak sumbu roda : 1.593 mm
Tinggi jok : 860 mm
Bobot isi : 229 kg
Kapasitas tangki BBM : 15 liter
Mesin
Tipe mesin: 4 langkah 2 silinder in-line dry sump lubrication
Pendinginan : Liquid cooled
Sistem katup : DOHC 8 katup
Bore x Stroke : 84 x 77 mm
Kapasitas : 853 cc
Kompresi mesin : 12,7:1
Tenaga maksimal : 95 dk/8.250 rpm
Torsi maksimal : 92 Nm/6.250 rpm
Sistem bahan bakar: Electronic Fuel Injection
Transmisi : Multi clutch 6-speed Anti Hopping Clutch
Sistem starter : Electric
Emisi : Euro-4
Klaim top speed : Lebih dari 200 km/jam
Rangka
Rem depan : Double discs 305 mm, Brembo twin-piston sliding calipers. ABS
Rem belakang : Single 265mm disc, single piston caliper ABS
Suspensi depan : Upside down 43 mm
Suspensi belakang : Monoshock, adjustable preload and rebound (ESA option)
Pelek depan : 2.15 x 21 inci cross-spoke
Ban depan: 90/90 - 21 Metzeler Karoo 3 tubetype
Pelek belakang : 4.25 x 17 inci cross-spoke
Ban belakang: 160/60-17 Metzeler Karoo 3 tubetype
Lampu utama : LED
Lampu rem : LED
Penulis | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR