MOTOR Plus-online.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan oknum TNI di sebuah SPBU, sedang ramai dibicarakan.
Korban seorang wanita yang merupakan petugas SPBU di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Peristiwa ini terjadi ketika seorang oknum TNI diduga tidak mau antri saat mengisi BBM.
Terjadi saling adu mulut, kemudian petugas SPBU wanita tersebut mendapat tendangan dari oknum TNI.
(BACA JUGA: Bukan Kebal Hukum, TNI dan Polisi Malah Incar Pengendara yang Pakai Stiker Anggota)
Dilansir dari Tribunmedan.com, pengawas SPBU, Jonson Sitorus mengatakan kalau kejadian itu terjadi pada Rabu (22/8) sore.
"Ya kalau kejadian sebenarnya saya tidak ada di situ. Cuma semuanya seperti yang ada di video itulah. Kasusnya sudah dilaporkan ke POM," ujar Jonson Jumat, (24/8/2018).
Jonson menyebutkan kalau korban bernama Anggi dan kasusnya sudah dilaporkan ke POM satu hari setelah kejadian.
"Ya namanya dipukul gitu ya keluarganya tidak terima makanya dilaporkan. Dia itu (Anggi) anak TNI juga sebenarnya cuma bapaknya sudah meninggal," kata Jonson.
(BACA JUGA: Anak Buahnya Tendang Wanita Petugas SPBU, Kapendam TNI Meminta Maaf)
Pagi ini Anggi tidak dapat ditemukan di area SPBU tempat dia bekerja.
Lantaran Anggi masih diperiksa oleh pihak POM.
Disebutkan juga selain Anggi ada dua orang saksi yang ikut diperiksa atas kasus ini yakni leader di SPBU dan seorang security bernama Darmanta.
"Kedua orang itu saksi sekarang di POM karena saat kejadian mereka ada di lokasi. Saya tidak bisa komentar banyak. Ya memang sudah ditanyain juga dia (Anggi) bagaimana kejadiannya. Cuma seperti yang dilaporkannya ke POM itulah yang benar," kata Jonson.
(BACA JUGA: Cuma Modal Rp 10 Ribuan Bikin Motor Kalian Kebal Hukum?)
Benar atau tidak Jonson menyebut kalau informasi yang ia dapatkan kalau oknum TNI yang diduga melakukan penganiayaan itu sebenarnya tugas di kantor Koramil Tapanuli Selatan.
"Jadi ada yang bilang, oknum TNI itu katanya tidak izin ke sini. Intel yang di Tapanuli Selatan yang katanya satu leting sama bapak si Anggi yang bilang. Cuma pastinya saya tidak tahulah," katanya.
KOMENTAR