Cukup Dicium Baunya Saja, Bisa Ketahuan Ban Dalam Asli Atau Palsu

Mohammad Nurul Hidayah - Selasa, 28 Agustus 2018 | 19:28 WIB
motorplus
Jangan Tertipu! Kenali Ban Dalam Palsu Dari Aroma dan Elastisitas Karet!

MOTOR Plus-online.com - Awas, di daerah rawan ranjau paku banyak tukang tambal ban yang menjual ban dalam palsu.

Jelas ini merugikan, selain harganya yang mahal ban dalam palsu juga enggak awet.

Lalu bagaimana cara membedakan asli atau tidaknya sebuah ban dalam?

Mengetahui kualitas ban dalam bagus atau tidak, kita hanya bisa melakukan dua tindakan.

(BACA JUGA : Suaranya Melengking.. Video Motor Moto2 Terbaru Saat Dites Dyno)

Dicium dan ditarik.

“Dicium untuk mengetahui bau kandungan kimia yang ada di ban itu. Ban dalam berkualitas jelek, punya bau kimia yang menyengat. Itu karena campuran bahan kimianya lebih banyak dibanding karet," ucap Dodi Yanto, New Production Development PT Gajah Tunggal Mandiri, selaku produsen ban IRC.

"Ban dengan kualitas bagus, bau karet masih ketara dan bau kimia tidak begitu menyengat,” tambah Dodi yang sering tampil mirip pentolan grup band Dewa 19.

Karet ban kualitas jelek saat ditarik kaku, itu tadi karena pengaruh campuran bahan kimia yang terlalu banyak.

(BACA JUGA : Protes Keras, Bos Ducati Kecewa Tidak Diundang Rapat Pembatalan Race di MotoGP Inggris)

Jadi bikin daya elastis karet hilang.

Ban kualitas bagus, ditarik punya daya melar wajar.

Itu karena unsur karet lebih banyak dibanding bahan kimia.

Banyak hal yang bisa ditimbulkan ban dalam kualitas jelek ini.

Contohnya saat kena ranjau paku, ban dalam akan mudah robek, sehingga dalam kecepatan tinggi ban akan meledak.

(BACA JUGA : Target Besar Galang Hendra, Dalam 5 Tahun Mendatang Harus Berlaga di MotoGP)

Kebayang tuh kejadiannya seperti apa?

Walau tidak kena paku, bagian penting seperti dudukan karet pentil bakal cepat sobek.

“Ini disebabkan karena karet ban dan karet dudukan pentil tidak senyawa, sehingga mudah getas dan bocor. Banyak hal membahayakan nyawa akibat pakai ban kualitas jelek,” bilang Dodi panggilan akrabnya.

Ingat, dicium baunya ditarik karetnya!



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular