MOTOR Plus-online.com - Motor injeksi diklaim paling mudah perawatannya dibanding motor karburator. Bisa dibilang free maintenance.
Hanya perlu perawatan rutin seperti ganti oli, bersihin atau ganti filter udara bila kotor dan sebagainya.
Tapi, bukan berarti motor injeksi tak perlu perhatian ekstra.
Soalnya, mengingat kondisi bahan bakar di Tanah Air yang kadang kualitas atau kebersihannya kurang bagus.
(BACA JUGA: Insiden Batalnya Balap MotoGP Inggris Pekan Lalu, Sirkuit Silverstone Bakal Dicoret Musim Depan?)
Terlebih di daerah.
Bensin seperti ini yang kadang membuat sistem injeksi terkendala.
Terutama bagian injektor sebagai penyembur bahan bakar.
Sebab menurut beberapa pabrikan, bila sering minum bensin berkualitas jelek, komponen ini rentan dihinggapi kerak atau deposit.
(BACA JUGA: Lagi Cari Motor Lawas Kondisi Mulus Berbagai Merek? Yuk Datang ke Event Burnout 2018)
Yang akhirnya, membuat kualitas semprotan bensinnya terganggu.
Bahkan, dibarengi menurunnya performa mesin.
Sehingga dianjurkan membersihkan komponen ini secara berkala.
Untuk motor injeksi Suzuki, “Anjuran kami, maksimal 20 km kami sarankan injektornya dibersihkan cairan injector cleaner.
(BACA JUGA: Kronologi Lengkap Versi Reka Ulang Kasus Mercy Vs Honda Beat di Solo, Ada 42 Adegan)
Tapi, tergantung kondisi motornya juga.
Bila dirasakan performanya sudah mulai kurang sebelum mencapai jarak tempuh segitu, sebaiknya segera dibersihkan,” bilang Hariadi, Service Manager 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Karena, lanjut Hariadi, kita tidak tau kualitas dan kebersihkan bahan bakar yang dipakai.
“Tapi, kalau memang di atas 20 ribu km tidak ada masalah dengan performa motor, tidak perlu servis injektor juga enggak apa-apa,” imbuhnya sembari bilang biaya servis injektor kalau bengkel resmi Suzuki sekitar Rp 30 ribuan.
(BACA JUGA: Setelah Terbongkarnya Praktek Pungli SIM di Satpas Kediri, Petugas Mendadak Ramah Kepada Pemohon)
Yamaha pun menerapkan hal senada, tetapi disarankan setiap 10 ribu km atau 1 tahun sekali.
“Motor injeksi memang minim perawatan.
Tapi, karena umumnya kualitas bahan bakar di Indonesia kurang baik, maka harus ada yang dibersihkan secara berkala.
Salah satunya throttle body dan injektor," bilang M. Abidin, GM Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pada Em-Plus beberapa waktu silam.
(BACA JUGA: Ternyata, Honda Scoopy Modifable Banget Bro, Mau di Modif Seperti Ini Masuk..)
Malah saat itu Em-Plus diperagain proses membersihkan throttle body (TB) dan injektor Yamaha V-Ixion milik konsumen di DDS Yamaha Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Proses pembersihan pakai cairan 3M FI cleaner.
Kemudian dibandingkan hasilnya sebelum dan sesudah dibersihkan.
Dan memang ketika dibongkar, baik pada TB maupun injector V-ixion tersebut tampak mulai diserang deposit.
(BACA JUGA: Selain Dibikin Jadi Japanese Bobber, Suzuki Thunder 250 Ini Juga Jadi 300cc, Sadis..)
Terbukti ketika diukur debit maupun arah semprotan injektornya, hingga hasil emisi gas buang, terjadi perbedaan cukup banyak antara sebelum dan sesudah dibersihkan.
Volume semprotan sebelum dibersihkan kurang dari kondisi normal dan arah semprotannya pun tidak sejajar.
Emisi gas buangnya, juga jelek.
Berbeda dengan Honda.
(BACA JUGA: Wawan Tembong Bisa Melongo Lihat Video Polisi Pamer Freestyle Naik CB150 Street Fire)
“Kerak atau deposit cenderung disebabkan hasil pembakaran.
Sementara letak injektor kalau di motor Honda itu jauh dari ruang bakar.
Jadi, menurut kami tidak perlu dibersihkan rutin.
Kecuali bila motor lama tidak dipakai.
(BACA JUGA: Begini Cara Melawan Mata Elang Menurut Polisi Kalau Ada Warga yang Diteror atau Motor Diambil Paksa)
Karena sisa bahan bakar yang nempel lama di saluran bahan bakar bisa berubah jadi deposit,” tukas Sriyono, Instruktur Astra Honda Training Center (AHTC).
Terbukti, lanjut Sriyono, dari sekian tahun Honda memasarkan motor injeksinya, belum ditemui adanya kendala pada komponen ini.
“Makanya Honda berani kasih garansi 50 ribu km atau 5 tahun pada sistem injeksinya.
Bila ada kerusakan, langsung ditangani atau diganti free.
Karena kami tidak mau membebani konsumen dengan tambahan ongkos perawatan lagi,” tambahnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR