MOTOR Plus-online.com - Salah satu modifikasi yang banyak dilakukan adalah mengganti slang rem cakram motor dengan merek aftermarket.
Hal ini banyak dilakukan karena slang rem aftermarket biasanya terbuat dari braided stainless steel.
Selain itu slang rem aftermarket biasanya punya pilihan warna yang banyak, beda dengan slang rem standar yang cuma berwarna hitam.
Lalu diantara kedua pilihan slang rem tersebut, mana yang lebih baik?
(BACA JUGA:Komponen Sistem Pengereman Ini Ternyata Ada Umurnya Lho)
Eddy Yulianto selaku Chief Mechanic Kawasaki Super Sukses Motor Fatmawati, mengatakan kalau keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
"Sebenarnya fungsinya sama saja, tapi biasanya diameter slang rem aftermarket lebih kecil daripada slang rem standar," buka Eddy.
"Hal inilah yang membuat slang rem aftermarket jarang masuk angin dan lebih tahan panas karena bahan slang rem aftermarket biasanya terbuat dari stainless steel atau braided steel," lanjutnya.
Hal tersebut yang menjadi keunggulan slang rem aftermarket.
(BACA JUGA:Giacomo Agostini Harap Prospek Pembalap Muda Italia Bisa Patahkan Dominasi Marquez)
"Beda dengan slang rem standar yang berbahan karet yang jika terkena panas akan memuai dan membuat pengereman menjadi 'ngeloss' dan harus 'dikocok' lagi untuk bisa mengerem kembali," pungkasnya.
Soal harga, biasanya slang rem standar bawaan pabrik dibanderol sedikit lebih mahal dari slang rem aftermarket.
Seperti slang rem Yamaha NMAX non-abs misalnya, dibanderol sekitar Rp 500 ribuan. Sedang produk aftermarketnya seperti buatan TDR dan Racing Boy, dibanderol lebih murah, yakni sekitar Rp 400 ribuan.
Walaupun ada juga merek-merek slang rem aftermarket yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan slang rem bawaan.
(BACA JUGA:Mantap! SPBU Pertamina Akan Sediakan Baterai Cadangan Untuk Motor Listrik)
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR