MOTOR Plus-online.com - Kawasaki W175 saat ini banyak diminati karena memiliki desain yang retro, selain desainnya, sistem pengabutan bensinnya pun ikutan 'retro' nih.
Yaitu masih menggunakan karburator, bukan injeksi.
Dan diduga untuk menekan emisi gas buang, spuyer karburatornya juga pakai ukuran yang kecil.
Namun ternyata, karakter brebet sudah umum buat pengguna Kawasaki.
(BACA JUGA:Pernah Jadi Idola Anak Muda, Sekarang Harga Pasaran Suzuki Satria F150 Cuma Segini)
Zaman Kawasaki main bebek dulu, dari Kaze, ZX-130 dan lain-lain, putaran mesinnya kalah rata dari mesin bebek-bebek Honda.
Nah, jangan heran kalau sekarang bawaan lama masih terasa.
Ketika pagi hari kendati sudah aktifkan choke, masih cukup sulit untuk menghidupkannya dan kadang brebet.
Salah satu yang mengalami adalah Krisna Damanik.
(BACA JUGA:Suara Mesin Jadi Kasar Dan Noken As Terkikis Cuma Karena Hal Kecil Ini)
“Jadi mengganggu keseharian saat mau aktivitas pakai W175,” ujarnya.
Beruntung dirinya bergabung di komunitas Kawasaki W175 Indonesia (KWI), sehingga didapat solusi untuk mengatasi problem tersebut.
Ternyata, cukup panggil Suzuki Satria untuk membereskan masalah.
“Main jet W175 cuma berukuran 90, kurang mendukung untuk mesin di atas 150 cc makanya kadang brebet, untuk mengatasinya besarkan main jet pakai punya Satria 2-tak yang berukuran 100,” beber Rieno Muryanto, selaku tim teknis dari KWI.
(BACA JUGA:Ganjil-Genap Diperpanjang, Pengamat Transportasi Bilang Begini )
Kenapa pakai Satria? Karena sama-sama pakai Mikuni sehingga bentuk spuyer sama tapi beda ukuran.
Spuyernya pun tak harus asli Suzuki, bisa versi aftermarket seperti Daytona atau KTC yang dibanderol sekitar Rp 35 ribu.
Penggantian main jet diawali membuka cover sisi kanan dengan kunci L5.
Kemudian buka klem yang di intake dan filter udara, lanjut lepas slang bensin dan skep karbunya.
(BACA JUGA:Komponen Sistem Pengereman Ini Ternyata Ada Umurnya Lho)
Jika sudah terlepas, lanjut buka mangkok karbunya dengan melepas keempat baut pakai obeng plus.
Setelah itu ganti main jet bawaan motor dengan milik Satria ukuran 100.
“Tapi kalau sudah ganti knalpot, sebaiknya pakai yang ukuran 105,” saran Rieno.
Tidak ketinggalan Rieno mewanti setelan angin juga harus disesuaikan, dengan memutar ke kiri sekitar 3 putaran penuh dengan obeng minus, agar masukan angin dan bensin seimbang.
(BACA JUGA:Cerita Galang Hendra Mengubah Gaya Lokalnya Ke International)
Untuk presisinya, setelan angin ini harus dilakukan ketika mesin menyala dan dalam suhu kerja.
Dengan cara putaran mesin dinaikkan dan ditahan, lalu setelan angin ditutup dan dibuka perlahan sampai didapat putaran mesin paling tinggi dan merata.
Rieno juga memberi tips lubang slang Air Induction System (AIS) ditutup (Gbr.5), karena biasanya menimbulkan ledakan susulan saat pakai knalpot free flow.
Hanya saja wajib dicatat cara ini akan meningkatkan emisi gas buang!
(BACA JUGA:Positif Narkoba, Polisi Rehabilitasi Pengemudi Grand Livina Yang Tabrak Pemotor)
Kawasaki W 175 Indonesia : 0813-7723-8001
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR