MOTOR Plus-online.com - Produk motor tidak seluruhnya bertahan lama.
Sebagian ada yang akhirnya terpaksa stop produksi (discontinue).
Biasanya disebabkan beberapa faktor, dari mulai penjualan hingga perkembangan teknologi.
Motor-motor berstatus " discontinue" tersebut sebenarnya masih bisa diservis di bengkel- bengkel resmi.
(BACA JUGA: Lin Jarvis: Adik Marc Marquez Enggak Terpilih Membela Tim Satelit Yamaha Karena Ada yang Lebih Baik)
Namun ada satu masalah yang biasanya harus dialami sang pemilik, yakni tidak tersedianya spare part.
Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta Renda Kusumah, menyatakan, pihaknya tak membatasi tahun produksi motor Honda yang ingin servis.
Namun untuk motor yang sudah stop produksi di atas tujuh tahun, Rendra tak menjamin ada ketersediaan spare part.
"Biasanya spare part masih tersedia sampai tujuh tahun sejak motor tersebut discontinue.
(BACA JUGA: Enggak Mau Terlalu Jumawa, Marc Marquez Cuma Inginkan Ini Jelang MotoGP San Marino)
Misalnya stop produksinya 2010, spare part-nya tersedia sampai 2017," kata Rendra saat ditemui, Selasa (4/9/2018).
Rendra menyebut penyediaan spare part masih relatif mudah untuk motor discontinue yang berusia di bawah tujuh tahun.
Walaupun ia tak menjamin barangnya langsung ada.
"Paling kita carikan stok-stok lama.
(BACA JUGA: Jangan Bingung, Ternyata Gampang Banget Membedakan Spare Part Kawasaki Asli atau Palsu)
Jadi barang baru tapi belum terjual. Dibantu di jaringan," ucap Rendra.
Lain Honda, lain pula Vespa.
Piaggio Indonesia memberlakukan aturan yang lebih tegas pada motor-motor berstatus stop produksi.
Sebab mereka sama sekali tak mau menerima servis produk lama Vespa, contohnya seperti pada motor-motor lawas bermesin 2-tak.
(BACA JUGA: Awalnya Didesain di Belakang, Kok Tangki BMW F850 Bisa Pindah ke Tengah?)
PR and Communications Manager Piaggio Indonesia Robby Gozal, menyatakan, pihaknya memang hanya memfokuskan melayani konsumen produk baru.
Sebab ada banyak kendala yang harus dihadapi jika ingin mengakomodir pelayanan terhadap Vespa lama.
Hal paling berpengaruh tentu saja suku cadang.
"Untuk training mekanik pun pelatihan dilakukan terhadap tipe-tipe yang kami bawa dari 2011 (ke atas).
(BACA JUGA: Gokil! Terekam CCTV, Supir Taksi Menabrakkan Mobilnya ke Motor Jambret Yang Sedang Beraksi)
Karena kita kan punya kewajiban memenuhi kebutuhan spare part dan purna jual untuk unit-unit baru," kata Robby.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Bengkel Resmi Enggan Layani Motor "Discontinue"",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR