MOTOR Plus-online.com - Renanda Gustafyawan ialah pemilik Suzuki A100 bergaya cafe racer tersebut.
Motor yang dibelinya dengan harga sekitar Rp 1 juta tersebut untuk mengenang pahlawannya Barry Sheene, pembalap MotoGP di era tahun 70an.
A100 miliknya tersebut merupakan lansiran tahun 1997 yang dirombak menjadi cafe racer tahun 80an.
Uniknya, part-part yang dipakai adalah part hasil copotan motor lain namun masih bisa masuk dalam konsep awalnya.
(BACA JUGA: Salut! Sama Deus Jepang, Honda C105 Disulap Jadi Seperti Ini Wujudnya)
Sebagai contoh, suspensi depan dan pelek memakai bawaan Honda Tiger Revo, lalu swing arm dari Yamaha RX-King dan suspensi belakang milik Suzuki Shogun 110.
Bagian paling menonjol dari motor ini tentu fairing depannya mencolok.
Lalu agar fairing tak memberi beban berlebih pada mesin A100, serat karbon dipilih untuk menjadi bahan pembuatnya.
Untuk kemudi, setang clip-on menjadi pilihan agar kesan cafe racer makin kuat.
(BACA JUGA: Honda CBR250RR Berlapis Full Carbon, Biaya Modifnya Bikin Melongo)
Bagian hornet yang biasanya membulat malah dibuat bersudut untuk memancarkan aura klasiknya.
Untuk pewarnaan, A100 ini terinspirasi dari warna khas Suzuki di tahun 70 dan 80an. Warna tersebut juga dipopulerkan oleh Barry Sheene.
Motor bernama Halimun yang bermakna kabut merupakan hasil karya dari Blacksmith Custom dari Yogyakarta.
Suzuki A100 dengan mesin 2-tak ternyata mampu diubah menjadi motor modifiksi yang bikin pangling semua orang ya.
KOMENTAR