MOTOR Plus-online.com - Aksi usil Romano Fenati terhadap Stefano Manzi di Moto2 pekan lalu berbuntut panjang.
Saat balapan tengah berlangsung, tangan Fenati tertangkap kamera hendak menarik tuas rem Manzi.
Tentu saja jika kejadian, Manzi akan celaka dan terpelanting keras karena laju motor sedang kencang.
Akibat ulahnya itu, mantan anak didik Valentino Rossi ini langsung dipecat timnya Marenelli Snipers.
(BACA JUGA: Makin Frustrasi, Valentino Rossi Minta Mesin Yamaha Diubah Seperti Honda dan Ducati)
Bukan itu saja, kontraknya bersama tim Forward Racing pada musim depan juga langsung dibatalkan.
Kini setelah keputusan pemecatan dirinya, Fenati langsung gantung wearpack dari dunia balap.
"MotoGP sudah berakhir.
Saya tidak akan pernah balapan lagi," kata Romano Fenati dikutip dari Tuttomotoriweb.
(BACA JUGA: Dipecat Timnya Usai Aksi Berbahaya, Romano Fenati Akan Lanjutkan Karir Jauh dari Dunia Balap)
"Ini bukan lagi dunia saya.
Terlalu banyak ketidakadilan.
Saya salah, itu benar.
Saya minta maaf kepada semua orang," tuturnya.
(BACA JUGA: Dikecam Habis-habisan, Romano Fenati: Semua Sudah Berakhir, Saya Enggak Akan Pernah Balapan Lagi)
Romano Fenati kembali menegaskan bahwa dia tidak pernah memiliki niatan untuk menyakiti Stefano Manzi.
Lalu kenapa Fenati sampai nekat melakukan aksi nakal yang bisa mencelakai Manzi di Moto2 San Marini pekan lalu?
Pembalap Italia itu hanya ingin memberikan pelajaran kepada Stefano Manzi karena sebelumnya telah membuat dirinya terjatuh.
Kini Fenati mengaku ingin membantu usaha milik sang kakek selepas vakum dari Kejuaraan Dunia.
(BACA JUGA: Demi Mengimbangi Kencangnya Motor Ducati, Cal Crutchlow Akui Gunakan Trik Khusus)
"Tetapi, saya menyadari bahwa tidak ada yang peduli tentang saya, tentang apa yang saya derita.
Jadi, lebih baik mengucapkan selamat tinggal.
Selamanya," ucap pebalap berusia 22 tahun ini.
Bagi Fenati, ini merupakan kali kedua dia dipecat tim yang dibelanya di tengah musim setelah sebelumnya diberhentikan dari tim balap Valentino Rossi pada 2016.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR