(BACA JUGA: Grip Ban Hilang di Misano, Yamaha Curigai Ban Dunlop Jadi Biang Keladinya)
"Anda harus memberi kesempatan tidak hanya kepada pebalap, tetapi untuk semua orang, dalam hidup anda harus memberi kesempatan karena kita semua bisa mengalami momen buruk dalam situasi apapun," kata Alvaro Bautista dikutip dari Marca.
"Jelas bahwa di antara pebalap, kami salang mendukung.
Tetapi saya berpikir bahwa cara saya tidak seperti Joan Mir yang memberikan dukungan karena pernah bersaing untuk gelar juara dunia.
Tetapi saya pikir itu hebat apa yang telah dilakukan Joan Mir," lanjutnya.
(BACA JUGA: Polda Jabar Minta Maaf Setelah Viralnya Video Konvoi Polisi Hadang Ambulans)
Hal senada juga dikatakan Toni Elias, yang menyebut jika pemecatan dari tim terlalu berlebihan.
"Apa yang Fenati lakukan tidak pantas mendapat pembelaan, itu berbahaya dan itu tidak bisa dilakukan, tetapi itu sebabnya penalti dua balapan dikenakan padanya," kata Toni Elias.
"Dia bersalah, dia telah dihukum, ada masalah yang harus diselesaikan.
Karier olahraga sesorang yang melanggar kontrak saat ini dan masa depan tampaknya tidak pada tempatnya," lanjutnya.
Toni Elias juga mengatakan bahwa Fenati membutuhkan seorang psikolog karena dianggap memiliki masalah mengendalikan emosi.
Source | : | bolasport.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR