(BACA JUGA: Usai Superpole 2, Galang Hendra Akan Start dari Posisi ke-15 WSSP300 Portugal)
Dyonisius Beti, Executive Vice President YIMM mengatakan kala itu strateginya adalah melakukan uji coba sebagai bagian studi pengembangan motor listrik.
Namun sampai saat ini seolah kabar tersebut hilang.
Tak jauh berbeda dengan uji coba kendaraan listrik yang dilakukan Honda bersama Kementerian Perhubungan, menggunakan produk EV Neo.
Memang, pemerintah Indonesia tak begitu tanggap menangkap fenomena dan tren global soal kendaraan listrik, jadi jalannya tak begitu mulus, terutama produk lokal.
(BACA JUGA: Masih Jadi Buruan Yamaha F1ZR Lagi Naik Daun, Harga Salah Satu Komponennya Bikin Melongo)
Sementara Taiwan sendiri telah sudah komitmen untuk melarang penjualan motor bermesin konvensional pada 2035.
Di mana nama Gogoro sendiri mencuat dan menjadi populer di dunia, karena berkembang pesat lewat sistem swap pada stasiun penggantian baterai.
Konsep terebut juga bakal diterapkan oleh calon skuter listrik nasional Gesits, yang tinggal menunggu waktu lagi untuk dijual dan diproduksi di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yamaha Kembangkan Motor Listrik Bareng Taiwan",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR