MOTOR Plus-online.com - Masa-masa penyesuaian komponen baru yang ada di dalam mesin motor disebut inreyen.
Biasanya proses penyesuaian komponen tersebut dilakukan pada motor-motor yang baru dibeli.
Namun ternyata bukan bagian mesin saja yang harus dilakukan inreyen, tapi menurut bengkel-bengkel penjual ban motor, juga mengatakan perlu lakukan inreyen pada ban yang baru diganti.
Apa tujuannya ya?
(BACA JUGA:Hanya Oprek CVT, Angka Spidometer Honda Vario 150 Bisa Capai 140 Km/jam)
"Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin yang diberikan saat ban disimpan," kata Andreas Aldrin, owner Rumah Ban Motor di Cilandak, Jakarta Selatan.
Selama masa inreyen ban motor enggak boleh diperlakukan ekstrim.
"Jangan melakukan pengereman dan akselerasi mendadak," wanti Aldrin di Fatmawati, Jakarta Selatan.
Jika dilanggar menurut Aldrin lapisan lilin akan buat motor tergelincir.
(BACA JUGA:Mencampur Nitrogen Dan Angin Biasa Di Dalam Ban Berbahaya? Ini Penjelasannya..)
"Minimal reyen ban baru 50 hingga 100 Km karena lapisan lilinnya bikin ban hilang traksi," tambahnya.
Berbeda dengan Aldrin, Pabrikan ban motor menganggap inreyen ban motor enggak perlu.
"Itu cuma lapisan saat ban selesai tahap curing," buka ucap Dodiyanto Senior Brand Executive & Product Development PT. Gajah Tunggal Tbk melalui pesan singkat.
Tahap Curing dalam produksi ban adalah tahapan untuk memasak ban mentah menjadi ban matang, dengan memberi alur atau kembangan ban dan proses pengerasan ban.
(BACA JUGA:Daftar Harga Motor Bekas Honda CBR150R dan CB150R, Mulai Dari Rp 17 Jutaan Bro..)
"Ketika ban pertama kali bergesekan dengan langsung hilang kok," pungkasnya.
Kalau menurut kamu gimana bro?
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR