MOTOR Plus-online.com - Seperti yang kita tahu, Valentino Rossi sudah memperpanjang kontraknya dengan Yamaha MotoGP selama dua musim ke depan.
Valentino Rossi akan tetap membela Yamaha di MotoGP paling enggak sampai 2020 nanti.
Namun saat ini Yamaha sedang merosot di MotoGP.
Karena banyak masalah pada motornya yaitu YZR-M1 dan sudah setahun lebih tidak menang.
(BACA JUGA:Ngeri, Detik-detik Marc Marquez Terseret Keras di MotoGP Thailand, Lagi-lagi Enggak Cedera)
Kesetiaan Valentino Rossi ke Yamaha diuji banget sob di saat-saat seperti ini.
Tentunya Valentino Rossi masih setia dengan Yamaha.
Ya masa tiba-tiba minta mundur kan tidak mungkin, ada kontrak sob.
Tapi, gestur frustrasi Rossi menunjukkan seolah-olah sudah terlalu gerah dengan performa Yamaha.
(BACA JUGA:Sikat! Ini Syarat Biar Bisa Beli Suzuki GSX-150 Bandit Lebih Murah Rp 3 Juta dari Harga Resmi)
Bukan pertama kali The Doctor mengeluh sepanjang musim ini.
Mungkin sudah puluhan kali.
"Kulakukan yang kubisa untuk memotivasi orang-orang Jepang, karena jelas kami harus memberikan yang lebih dan bekerja dengan cara berbeda," kata Rossi dilansir dari Marca.com.
"Aku sudah bilang ke Tsuya dan Tsuji, dan para petinggi harus datang melihat di balapan Buriram nanti, situasinya sangat sulit, tidak akan mudah diselesaikan," tegas Rossi.
(BACA JUGA:Parah, Pemotor Mabuk Kritis Tabrak Pembatas Jalan di Kemayoran, Darah Berceceran di Aspal)
Bahkan, Rossi seolah menyerah jika situasi Yamaha seperti ini terus.
"Yang membuatku lebih kuat sebenarnya aku berpikir Yamaha tidak akan membiarkan dua musim seperti ini," ungkap Rossi.
"Karena bagiku sangat sulit untuk lanjutkan seperti ini, tapi ya aku sudah tanda tangan kontrak dua tahun, jadi aku akan tetap melanjutkannya," sambungnya.
Nah, kata-kata Valentino Rossi barusan malah bikin tanda tanya besar.
The Doctor akan tetap lakukan yang terbaik karena sudah teken kontrak baru dua tahun.
Lha kalau belum teken kontrak, apa Rossi masih mau bertahan di Yamaha dengan kondisi seperti ini?
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR