(BACA JUGA: Hasil Poling Honda: Apakah Indonesia Bakal Jadi Tuan Rumah Balap MotoGP, Hasilnya Diluar Dugaan)
Ambil contoh motor A yang punya rasio kompresi mesin 10 : 1 dianjurkan pakai bensin Pertalite beroktan 90.
Namun, mesin yang sama dipaksa meminum bensin Pertamax Turbo yang punya oktan 98 yang dianjurkan untuk mesin berasio kompresi di atas 11 : 1.
Nah, kalau dipaksa begitu jangan heran kalau tenaga mesin bisa berkurang bukan malah meningkat.
Logikanya, karena Pertamax Turbo punya oktan lebih tinggi otomatis semakin sulit terbakar.
(BACA JUGA: Mengharukan, Harus Kehilangan Kaki Kiri Saat Balap Motor, M. Fadli Raih Emas di Asian Para Games)
Efeknya timing pembakaran yang seharusnya tepat ketika piston berada di Titik Mati Atas (TMA) akan ikut bergeser.
Karena bensin sulit terbakar, ledakan di mesin baru terjadi ketika piston sudah mulai turun ke Titik Mati Bawah (TMB).
Ledakan di dalam mesin yang terlambat ini yang bikin tenaga mesin menjadi berkurang.
Karena timingnya tidak pas otomatis daya dorong ke piston juga berkurang.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR