MOTOR Plus-online.com - Busi di motor wajib diganti secara berkala.
Karena kalau busi sudah tidak bagus, bisa merusak komponen kelistrikan motor.
"Yap, soalnya busi motor kan minta tegangan yang stabil," kata Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Busi dapat arus listrik stabil yang berasal dari koil.
Catat, Polisi akan Razia Besar-besaran Dimulai November
Wajib Tahu! Ini Cara Membedakan Razia Polisi Resmi dan Tidak Resmi
Jika busi rusak di bagian elektroda atau groundnya, maka tegangan yang diminta akan berbeda.
Biasanya busi akan meminta tegangan yang lebih besar lagi.
Padahal, tegangan dari motor dalam kondisi apapun tidak bisa dinaikan.
Biasanya hal itu terjadi karena berubahnya celah atau gap pada elektroda busi.
Bebas Tilang, Motor Listrik Selis Bisa Dibawa Ke Jalan Raya Walau Gak Ada STNK
Misalnya awalnya celah busi awalnya 0,9 mm, karena rusak dan lama enggak diganti celah businya berubah menjadi 1,1 mm.
"Nah, celah busi yang berubah mengakibatkan busi menutut tegangan yang lebih besar dari komponen sebelumnya," wantinya.
Jadinya, Koil standar yang tadinya menghasilkan 12 sampai 15 ribu Volt enggak mampu memberikan tegangan ke busi yang sudah rusak tadi.
"Akibatnya akan muncul listrik statis dari busi, biasanya menyerang tutup busi, kemudian naik ke Koil," ucap pria yang akrab disapa Diko.
Bukan Hoax! Baju Dengan Logo Osis Ternyata Bebas Tilang Loh, Gak Punya SIM Lolos
Tutup busi jadi getas dan bolong akibat tidak kuat menahan listrik statis.
"Lama kelamaan menyebabkan aki tekor," sahutnya lagi.
Untuk menghindari hal tersebut Diko menyarankan untuk mengganti busi secara teratur.
"Sebelum diganti, dicek dulu celah busi dan kondisi elektrodanya," ujar Diko.
"Buat busi yang digunakan di motor ganti per 6.000 km sekali," pungkasnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR