MOTOR Plus-online.com - Seperti diketahui, mulai 30 Oktober - 11 November 2018, Polda Metro Jaya akan mengelar Operasi Zebra.
Polisi akan melakukan razia dengan target utama para pelanggar yang berpotensi pada fatalitas kecelakaan lalu lintas.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri, mengimbau seluruh jajarannya untuk melakukan perencanaan yang matang mengenai Operasi Zebra dan Lilin 2018.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal dan maksimal.
Seperti yang beritakan ntmcpolri.info, Kamis (25/10/2018), Refdi menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Kerja dan Teknis (Rakernis) Fungsi Lalu Lintas yang dihadiri seluruh Dirlantas Polda, Kasat Lantas, dan Kasubdit Ops Polda yang ada di Indonesia.
Pantas Saja Johann Zarco Sampai Tabrak Motor Marc Marquez, Ternyata Ini Alasannya
Heboh! Honda BeAT Street Bekas Tiba-tiba Jadi Incaran Driver Ojek Online, Ada Apa?
"Kita lihat apa yang jadi sasaran di tahun 2018 dan evaluasikan tahun-tahun sebelumnya, sehingga pada akhirnya jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia bisa menurun," ucap Refdi di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Lebih lanjut Refdi menjelaskan, kecelakaan terjadi karena ada penyebabnya.
Oleh karena itu, perlu adanya ketajaman analisa dan mengetahui betul potensi kecelakaan yang akan terjadi.
“Saya berharap selama dua hari kita di sini pulang membawa apa yang sudah didapat dan disampaikan kepada pelaksana.
Kehadiran kita di sini bermakna untuk keselamatan dan kemaslahatan (kegunaan, kebaikan, manfaat, kepentingan) masyarakat Indonesia,” ucap Refdi.
Pembalap MotoGP Ramai-ramai Pindah ke Malaysia, Cal Crutchlow Ditinggal Sendirian
Suzuki Thunder 250 Enggak Ada Matinya, Asyik Dimodif Konsep Cafe Racer atau Chopper
Menurut Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, penekanan Operasi Zebra Jaya akan langsung pada penegakan hukum.
Sementara untuk jumlah anggota yang diturunkan sebanyak 1.654 personil di wilayah DKI Jakarta.
"Tujuan Operasi Zebra Jaya tahun ini lebih untuk membangun kultur disiplin berlalu lintas.
Pelanggar yang berpotensi pada fatalitas akan kita prioritaskan, termasuk muatan berlebih dan parkir di badan jalan yang dilakukan para ojek online," kata Budiyanto kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
KOMENTAR