MOTOR Plus-online.com - Sejak kepergian Jorge Lorenzo ke Ducati, Yamaha cuma mampu meraih tiga kemenangan lewat Maverick Vinales dan satu lewat Valentino Rossi selama MotoGP 2017 lalu.
Yamah belum pernah menang lagi, terakhir adalah kemenangan Valentino Rossi di MotoGP Belanda musim kemarin.
Namun, Lin Jarvis, Managing Director Movistar Yamaha mengaku kepergian Jorge Lorenzo ke Ducati di awal musim 2017 bukanlah penyebab keterpurukan Yamaha.
Hal tersebut dikatakan Jarvis ketika diwawancara oleh Crash.net di sela-sela balap MotoGP Malaysia 2018 kemarin.
Kemenangan baru kembali dirasakan tim Movistar Yamaha di MotoGP Australia 2018.
Maverick Vinales menang usai melewati 25 balapan tanpa satu pun kemenangan, yakni paceklik terpanjang Yamaha sepanjang sejarah di MotoGP.
Sejak awal 2017 Johann Zarco berkali-kali mengaku harus meniru gaya balap Lorenzo demi memaksimalkan potensi terbaik YZR-M1.
Beberapa mekanik Yamaha bahkan masih yakin bahwa gaya balap Lorenzo merupakan yang terbaik bagi M1.
Baca Juga: Yakin Banget Jorge Lorenzo Bertaruh Marc Marquez Bakal Juara MotoGP 2024
Meski begitu, Lin Jarvis ragu Yamaha hilang arah hanya karena kepergian Jorge Lorenzo.
"Saya rasa tidak," kata Lin Jarvis dilansir dari Crash.
"Jika Anda lihat awal tahun lalu dan melihat apa yang dilakukan Vinales sepanjang musim dingin," lanjut Lin Jarvis
"Beberapa balapan pertama, ia punya misi, kuat dan cepat," sambung Lin Jarvis.
"Ada perubahan pada ban sejak kepergian Lorenzo," imbuh Lin Jarvis
"Jadi sungguh penting untuk tahu mengapa kadang kami tak mampu membuat ban Michelin bekerja dengan baik," ungkap Lin Jarvis.
Source | : | Crash,GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR