MOTOR Plus-online.com - Menjaga jarak sangat diperlukan, karena ini merupakan teknik berkendara soft skill atau keahlian dalam menjaga sikap aman di jalanan.
Dengan begitu, sang rider tak perlu melakukan pengereman darurat.
Berkendara sepeda motor di saat musim hujan perlu ekstra hati-hati.
Maklum, berkendara di bawah guyuran hujan tak boleh asal. Salah sedikit, motor bisa selip dan menimbulkan bahaya.
Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana memberikan tipsnya.
Enggak Ada Celah! 5 Peraturan Baru MotoGP 2019 Dikeluarkan FIM
Enggak Pernah Terbayangkan, Cara Ini Mudah Sekali Mendeteksi Aki Lemah di Motor Injeksi
"Untuk perhatikan 5 menit pertama adalah masa yang paling bahaya di jalan raya. Karena semua pengendara motor lagi ngebut-ngebutnya mencari tempat berteduh dan cairan debu, air serta oli belum bercampur sempurna di alas," kata Sony kepada GridOto.com di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Sony juga menyatakan, untuk pengereman khususnya kondisi darurat, pengendara harus memiliki teknik yang cukup baik.
"Lembut dan halus (easy & squeeze). Artinya perhatikan kondisi jalan yang licin sehingga mempengaruhi keseimbangan motor yang berkurang," paparnya.
Jika menggunakan rem cakram dan tromol, teknik pengereman yang ideal dan mudah yaitu dengan cara menekan dua tuas rem secara bersamaan. Sampai kendaraan bisa berhenti.
"Biasakan memfungsikan rem secara bersamaan antara rem depan dan belakang. Hal itu dilakukan agar kendaraan lebih stabil," bebernya.
"Namun jika membawa penumpang, sebaiknya kurangi kecepatan 10 km/jam," sambungnya.
Ia mengaku, jika pengereman dilakukan dengan keras akan membuat selip semakin besar.
"Antisipasinya pastikan saat mengerem titik berat kendaraan di bawah dan bodi kendaraan dalam kondisi tegak," tutupnya.
KOMENTAR