MOTOR Plus-online.com - Pasti pernah mengalami, munculnya suara tikus alias suara berdecit dari area rem cakram motor.
Suara itu penyebabnya dipastikan berasal dari kotoran yang melekat di piringan cakram.
Lalu kok bisa ada kotoran yang menempel di cakram motor?
"Sumbernya banyak, bisa dari kotoran minyak dan oli, atau kotoran kampas rem," kata Asep, dari Suzuki Mahkota Arif Rahman Hakim di Depok, Jawa Barat.
Bikin Melongo! Harga Super Girboks Ducati Setara 7 Unit Kawasaki Ninja H2, Khan Maaenn...
Bukan Valentino Rossi, Francesco Bagnaia Akui Gaya Balapnya Mirip Jorge Lorenzo
Oli atau minyak biasanya muncul akibat piringan rem tersiram oli, minyak rem atau oli sokbreker.
Suara berdecit yang muncul juga bisa disebabkan kotoran atau debu kampas rem yang tergerus.
Untuk mengusir suara berdecit yang lumayan mengganggu itu, bisa kok dikerjakan sendiri.
Nggak perlu harus datang ke bengkel lngganan atau bengkel resmi, Bro!
Semi Final Pertama Customaxi Yamaha 2018 Sudah Dimulai, Yuk Ramaikan!
Cukup pakai alkohol dan sabun colek.
"Piringan bisa dicuci dengan sabun colek, tujuannya agar minyak atau oli yang nempel terangkat terlebih dahulu," lanjut Asep lagi. Praktik membersihkan oli dengan sabun colek ini terbilang ampuh.
Coba lihat mekanik yang tangannya penuh oli dan gemuk sehabis bongkar motor?
Dengan cuci tangan pakai sabun colek, semua noda dan kotoran bisa langsung bersih!
Pindah dari Ducati, Jorge Lorenzo Berikan Dua Hadiah Mahal Untuk Para Kru
Nah, untuk membersihkan kampas dan kaliper, bisa menggunakan angin bertekanan dengan bantuan kompresor .
"Kalau buat kampas rem dan kaliper cukup disemprot angin dari kompresor," tambahnya.
Setelah itu baru gunakan alkohol sebagai pembersihan tahap akhir.
"Alkoholl paling ampuh mengangkat sisa-sisa minyak dan oli," kata Asep.
"Setelah disemprot merata, jangan lupa dilap, ulangi lagi jika piringan rem cakram masih ada berdecit," imbuhnya.
Dengan cara ini dijamin suara berdecit di rem cakram nggak bakal nongol lagi.
Beres, deh!
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR