MOTOR Plus-online.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk membuat aplikasi transportasi online yang digarap oleh BUMN.
Hal ini diungkapkan sendiri oleh Budi Setiyadi selaku Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub.
Beberapa waktu lalu, Budi mengatakan dirinya sudah berdiskusi dengan Menteri mengenai hal ini.
Sebelumnya, Direktur Angkutan dan Multimoda Kemenhub, Ahmad Yani mengatakan ada desakan dari asosiasi pengemudi yang tak puas dengan perusahaan transportasi online seperti Go-Jek dan Grab.
Heboh, Harga Bensin Non Subsidi Bakal Turun Minggu Depan, Pertamina Malah Bilang Begini
Tuntutan yang sudah digaungkan sejak lama itu akan difasilitasi oleh pemerintah.
"Memang sejauh ini masih wacana, namun Perhubungan Darat masih mencoba untuk mendalami itu," ujar Ahmad seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Sementara wacana ini merebak, dua pelaku usaha dari transportasi online ternyata sudah memberikan tanggapannya.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata ternyata menyambut baik rencana pemerintah mengembangkan aplikasi transportasi online yang dikelola pelat merah Indonesia atau BUMN.
Tim Lain Harus Waspada, Selain Winglet Ducati Pasang Komponen Mirip Teknologi Mobil F1
"Langkah ini memungkinkan masyarakat memilih layanan yang transportasi terbaik di mana level of playing field (kesetaraan area berusaha) dan kepuasan konsumen tetap diutamakan," ujar Ridzki melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Pihak Grab akan menjalin kerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan sistem transportasi publik.
Grab juga akan membina komunitas mitra pengemudi yang berkomitmen memenuhi kebutuhan transportasi aman, nyaman, dan terjangkau.
Sepaham dengan Grab, Go-Jek juga menyambut baik gagasan ini.
Cuma Modal Duit Segini, Power Kawasaki Ninja 150 Melonjak Jadi 200 cc, Sadis...
Sedih, Disaat Masalah Belum Terpecahkan, Valentino Rossi Malah Ditinggalkan Orang Terdekatnya
Chief Corporate Affairs GO-JEK, Nila Marita megatakan pihaknya mendukung pengembangan teknologi yang bertujuan membantu kebutuhan masyarakat.
"Kami menghargai berbagai inisiatif yang mengutamakan kepentingan mitra dan konsumen yang didasari oleh semangat kolaborasi," kata Nila seperti dikutip dari Kompas.com.
Nila juga mengatakan, pengembangan teknologi aplikasi seperti yang Go-Jek lakukan saat ini, diperlukan pemahaman serta keahlian yang mendalam.
Hal ini agar dapat memberikan manfaat optimal bagi penggunanya.
Source | : | Kompas.com,kontan.co.id |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR