MOTOR Plus-online.com - Tidak ada motor sport yang terlihat berpartisipasi di Yamaha Cup Race 2018.
Mulai dari kelas YCR1 sampai YCR9, motor seperti R15 atau V-ixion tidak ada.
Padahal pasar penjualan motor sport lebih ramai daripada motor bebek.
M. Abidin selaku General Manager After Sales & Motor Sports PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan alasannya.
OtoRace: Video Pembalap Adu Jotos Saat Balap Berlangsung di Bojonegoro
Ducati Akan Rilis 29 Motor Baru, Panigale dengan cc Kecil Salah Satunya?
"Saat ini hal itu masih belum bisa terwujud," ungkapnya saat ditemui di Semarang pada final Yamaha Cup Race 2018 (2/12).
"Saat ini lebar aspal yang ada masih kurang, seperti yang ada di sirkuit Semarang ini, area run-off tidak ada dan langsung berbatasan dengan dinding pembatas trek," ungkapnya.
"Kondisi seperti itu tidak memungkinkan mengadakan balapan untuk segmen motor sport, misal diadakan ya cuma bisa di Sentul," jelasnya.
Yang ditakutkan, malah banyak terjadi crash nantinya.
Waspada! Simak Dulu 3 Tips Memilih Oli Full Sintetik, Sebelum Dituang Ke Mesin
Abidin juga meminta bantuan pihak-pihak yang terkait, misalnya saja Ikatan Motor Indonesia (IMI) agar bisa mengupayakan adanya sirkuit yang lebih baik.
Agar balapan di segmen motor sport, baik Yamaha maupun pabrikan manapun bisa terwujud.
"Semua ini agar pembalap Indonesia bisa lebih baik lagi," tegasnya.
Crash memang jadi kendala utama buat perkembangan pembalap Indonesia.
Kondisi sirkuit yang masih kurang bagus membuat frekuensi crash di balapan besar.
Untuk itu Abidin juga berpesan buat pembalap agar berhati-hati tidak terlalu sering crash.
"Karena sudah crash kebanyakan, fisik pembalap ada yang rusak, ketika masuk ke kelas lebih tinggi tidak bisa karena keterbatasan fisik itu," jelasnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR