MOTOR Plus-online.com - Perilaku liar butuh tindakan ekstrem pula.
Gerah dengan kelakuan “pebalap liar” di wilayah utara propinsi Thanh Hoa, Kepolisian Vietnam mendesain “pistol jala” buat menembak “biker” yang kelewat batas.
Metode khusus ini sebenarnya telah lama digunakan, namun terus dikembangkan hingga sekarang.
Pada Oktober 2011, polisi benar-benar menggunakan jala untuk menangkap “biker” yang mencoba melarikan diri ketika kepergok balap liar.
Banyak yang Gak Sadar, Sering Pakai Standar Samping Saat Parkir Bikin Sokbreker Rusak
Viral, Kontroversi Penilangan Moge Tanpa Pelat Nomor Berlanjut, Polisi Malah Bilang Begini
Jala itu dilemparkan ke arah sepeda motor yang sedang melaju, menyebabkan tali kusut di bagian roda membuat tersendat kemudian berhenti.
Namun kontroversi merebak, cara ini dianggap berbahaya sebab kecelakaan bisa saja terjadi bila roda berhenti mendadak.
Pada Maret 2013, “menjala” tidak lagi dipakai, akibatnya pada hari Natal aksi kebut-kebutan merajalela dan meresahkan masyarakat.
Kini solusi ditemukan, berupa senjata 'fishnet launcher'.
Sering Kecelakaan, Banyak Pemotor Enggak Paham Arti Garis Lurus Tanpa Putus di Jalan Raya
Alat ini mirip pistol dengan peluru jala.
“Pelontar baru ini diharapkan dapat lebih efektif memberhentikan pebalap liar dalam kecepatan berapa pun,” ucap Letnan Kolonel My Duy Xuan, selaku kepala kepolisian lalu-lintas Thanh Hoam, kepada Dailymail, beberapa waktu lalu.
Aparat berwajib akan terus menggunakan jala, ia juga menambahkan pengembangan tidak berhenti dilakukan.
“Kami melipat jala dan menambahkan pemberat agar lebih mudah membidik.
Gara-gara Hal Ini, Marc Marquez Dilarang Balapan Selama 6 Minggu, Kenapa Nih?
Efek buat sepeda motor, kecepatan melambat dan kemudian berhenti, tidak berlaku tiba-tba seperti sebelumnya,” imbuh My Duy Xuan.
Kepolisian mengklaim lebih efektif dan akurat, terutama bila digunakan pada malam hari di lokasi kejadian.
Larangan berlaku, tidak boleh membidik bagian kepala.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR