MOTOR Plus-online.com - Ternyata memilih knalpot racing untuk motor matik bore up harus pakai perhitungan.
Karena salah pilih knalpot bisa bikin motor matik bore up jadi ngempos alias kehilangan tenaga.
"Untuk motor matik itu karakteristiknya ada di putaran mesin bawah, jadi butuh rpm yang kecil untuk jalan," buka Toga Fantiarso, bos Gas Motor.
"Karena motor matik 2.000 rpm sudah harus jalan, beda sama motor bebek atau sport," lanjutnya.
Baca Juga : Pakai Celana Pendek, Seksinya Ashanty Naik Motor Ajak Anak Keliling Bali, Sayang Gak Pakai Helm
Baca Juga : Ngeri, Bukan Cuma Polsek Ciracas yang Dibakar, Rumah Orang Tua Tukang Parkir Juga Dihancurkan
Makanya, kalau menggunakan knalpot racing dengan leher panjang jadi enggak cocok.
Apalagi knalpot dibuat lebih plong, enggak bagus buat motor matic bore up.
"Yang ada di putaran mesin bagian bawah malah menggerung. mesin sudah berat ditambah dengan knalpot yang nafas bawahnya berat, jadi semakin berat kinerja mesinnya," sahutnya lagi di Mampang, Depok, Jawa Barat.
Makanya, untuk motor matik yang sudah dibore up disarankan untuk menggunakan knalpot racing yang enteng putaran mesin bagian bawahnya.
Baca Juga : Video Cara Mudah Bikin Gas Motor Lebih Responsif, Cuma Pakai Kunci Pas
"Memang putaran mesin bagian atasnya jadi pendek, tapi bisa diakalin dengan komposisi roller dan pulley, kok," ujar pria yang akrab disapa Toga ini.
Buat yang belum tahu, panjang dan pendeknya knalpot racing mempengaruhi karakteristik mesin.
Leher knalpot pendek mempengaruhi putaran mesin bagian bawah yang semakin instan dan enteng.
Sedangkan leher knalpot panjang berdampak semakin panjangnya nafas putaran mesin bagian atas.
Nah, jangan asal ya pilih knalpot racing buat motor matik yang sudah bore up, sobat!
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR