MOTOR Plus-online.com - Resiko cedera kepala tetap ada, biarpun korban mengenakan helm full-face saat kecelakan.
Hal itu terjadi ketika proses pelepasan helm korban kecelakaan, dilakukan dengan paksa.
Membuat leher dan bagian kepala lain, dapat mengalami cedera karena tertarik.
Untuk itulah, banyak pabrikan helm mengenalkan fitur Emergency Release, atau yang dikenal dengan nama EQRS.
Pengenalan fitur ini sangat penting kita pahami, karena menyangkut dengan keamanan penggunanya saat mengalami kecelakaan.
Baca Juga : Kisah Saksi Mata Kecelakaan Polisi Patwal Tewas Tertabrak Pajero di Malang
Baca Juga : Ngeri! Moge Polisi Ditabrak Pajero Sport, Seorang Anggota Patwal Tewas
Jadi tidak hanya untuk pemilik helm dengan EQRS saja, tapi juga untuk orang lain seperti tim medis.
1. EQRS membantu melepas helm disaat terjadi kecelakaan
EQRS merupakan sistem di interior helm full-face, yang membantu melepas helm tanpa mencederai leher dan tulang belakang pengendara.
Saat terjadi kecelakaan, ada waktu dimana helm harus dilepas dengan cepat, misalnya untuk mengecek kondisi kepala sang pengendara.
Namun yang kita tahu, melepas helm full-face saat terpasang itu sulit, apalagi melepasnya saat terpasang di kepala orang lain.
Baca Juga : Beneran Nih Bearing Seater Buat CVT Bikin Motor Matik Ngacir?
Baca Juga : Nah Loh! Para Pembalap Mulai Membeda-bedakan Mesin Moto2 Baru
Itu karena busa helm full-face harus mendekap kepala penggunanya dengan erat, membuat orang lain sulit melepasnya kecuali dipaksa.
Untuk itul ada fitur EQRS yang memudahkan orang lain seperti tim medis melepas helm tanpa membebani leher pengguna helmnya.
EQRS digunakan dengan cara menarik strap berwarna merah di bagian bawah busa pipi helm.
Kenapa dengan menarik strap ini memudahkan orang lain melepas helm full-face sekalipun dalam kondisi terpasang di kepala?
Itu karena setelah ditarik, busa pipi atau cheekpad dari helm akan terlepas.
Sehingga menambah ruang yang memudahkan orang melepas helm, karena pipi tidak akan tertahan oleh busa helm.
Oh iya, setelah EQRS dipakai busa pipi helm tidak akan rusak lho.
Karena setelah ditarik, dudukan busa helm ke shell tidak akan patah atau lepas.
3. Setiap merek helm punya teknologi EQRS dengan nama masing-masing
Fitur EQRS merupakan nama fitur dari Shoei, dan merek helm lain punya fitur yang serupa dengan nama masing-masing.
Misalnya Arai, merek helm pertama yang punya fitur ini dengan nama Emergency Cheekpad Release System.
Untuk LS2, fitur EQRS memiliki nama Emergency Extraction System.
Sedangkan di helm merek Bell, fitur ini dinamakan Magnefusion Emergency Release System.
Ada perbedaan alat untuk menarik cheekpad-nya, misalnya di Bell tidak menggunakan strap namun sejenis sarung yang ditarik dengan jari.
Tapi secara cara kerja, semuanya sama untuk membuka cheekpad dengan cepat.
4. EQRS tidak hanya ada di helm full-face balap termahal saja
Fitur EQRS awalnya memang hanya ditemui di helm balap seperti Arai RX-7, Shoei X-Spirit, AGV Corsa R dan helm-helm balap varian termahal saja.
Namun juga ditemui di helm di line-up jalanan yang lebih murah seperti Shoei RYD, HJC RPHA-70 dan AGV Veloce S.
Dan tidak hanya di helm untuk aspal, helm motocross seperti Shoei VXF-W dan Bell Moto-9 juga memiliki fitur EQRS.
Cukup mudah mengetahui helm dengan fitur EQRS, yaitu melihat apakah ada strap merah di bawah busa pipi helm serta stiker lokasi EQRS.
Namun yang terpenting adalah ditemukan strapnya, karena banyak penjual stiker menjual stiker EQRS.
Membuat banyak orang memasang stiker sekalipun helmnya tidak memiliki fitur EQRS hehehe.
5. EQRS tidak hanya dipakai saat kecelakaan saja.
Karena memudahkan untuk melepas busa pipi helm, fitur EQRS juga dapat dipakai untuk memudahkan membersihkan busa helm.
Namun kalau mau mencuci interior helm, jangan hanya busa pipinya saja ya, tapi sekalian semuanya seperti crown pad serta neckroll-nya juga.
Karena selain membersihkan, bisa sekalian mengecek kondisi busa helm apakah masih nyaman dan layak dipakai atau tidak.
KOMENTAR