MOTOR Plus-online.com - Banyak yang bertanya, apakah penggantian injector juga diperlukan?
Setelah proses peningkatan kubikasi atau bore up dilakukan.
Pertanyaan tersebut timbul bukan tanpa alasan.
Sebab, injector punya peran penting dalam menyemburkan debit bensin ke ruang bakar.
Mesin yang sudah bore up pastinya butuh semprotan bahan bakar lebih banyak.
Baca Juga : Nah Loh! Para Pembalap Mulai Membeda-bedakan Mesin Moto2 Baru
Baca Juga : Kisah Saksi Mata Kecelakaan Polisi Patwal Tewas Tertabrak Pajero di Malang
Nah, injector standar dianggap tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan bensin di ruang bakar.
“Kalau sudah bore up memang disarankan untuk upgrade injector. Supaya maksimal perlu dilihat dulu ubahan yang ada di motor,” ujar Yoga Ningrat, pemilik Yoga Motoshop kepada GridOto.com di Cijantung, Jakarta Timur.
Hal pertama yang harus diperiksa adalah ada atau tidaknya gejala knalpot nembak ketika digunakan.
“Untuk mensiasati hal tersebut, mudahnya bisa tambah kadar CO-nya. Untuk motor yang tidak punya setelan CO, bisa pasang O2 manipulator dulu,” jelasnya.
Gejala nembak juga bisa disebabkan oleh bentuk atau model knalpot yang dipakai, sehingga setiap motor perlu settingan berbeda.
“Nah kalau setelan bensin sudah ditingkatkan namun hasilnya masih kering, solusinya baru dengan mengganti injector,” jawab Yoga.
Setiap injector sendiri punya spesifikasi hole dan debit yang berbeda, sehingga perlu dikonsultasikan dahulu spek yang dibutuhkan.
Terakhir, jangan lupa turunkan atau set ulang setelan CO setelah upgrade injector agar didapat debit bensin yang pas sesuai kondisi mesin.
Jadi, butuh atau tidaknya ganti injector tergantung juga dengan ubahan pada mesin kalian.
KOMENTAR