MOTOR Plus-online.com - Dibanding cakram model biasa, Cakram konstruksi floating diklaim bikin pengereman lebih pakem.
Perbedaan paling mencolok dari cakram floating, karena konstruksinya ada 2 bagian, tidak seperti solid yang hanya satu.
Buat penyuka modifikasi motor, pasti pakai rem cakram floating.
Lalu, apakah cakram floating beneran bikin ngerem pakem? Yuk kita simak penjelasannya!
Baca Juga : Ini Loh Alasan Setang Seher 2-Tak Banyak Dipakai Untuk Stroke Up
Baca Juga : Perbedaan Cakram Floating Balap dan Untuk Harian, Banyak Perbedaannya
Buat yang belum tahu, cincin pada cakram model floating memang membuat area cakram yang bersentuhan dengan kampas rem, jadi bisa bergeser ke kanan ataupun ke kiri.
Makanya, saat cakram floating dicopot dan dipegang dengan tangan, area yang biasanya kontak dengan kampas rem bisa kalian geser-geser dan seperti oblag.
Padahal, memang sengaja dibuat seperti itu agar proses pengereman bisa lebih stabil.
"Dengan cincin floating, posisi cakram bisa tepat di tengah kaliper rem yang sedang bekerja. Makanya, bisa lebih stabil ketika proses pengereman," jelas Chaidir Tarabunan Setiawan, Marketing Dept. Head PT Yutaka Manufacturing Indonesia.
Yutaka dikenal sebagai produsen cakram untuk motor, dan dipakai di motor Honda CBR250RR juara ARRC 2018 bersama Rheza Danica.
Biar lebih baik dalam proses pengeremannya, cakram floating umumnya dipakai di motor balap seperti MotoGP.
Cakram floating jarang dipakai di motor harian, karena selain menambah biaya produksi, floating ini bisa menimbulkan suara berisik pada cakram.
Makanya, jarang ditemui di motor harian apalagi yang berkapasitas kecil.
KOMENTAR