MOTOR Plus-online.com - Sejak awal mengikuti MotoGP, Dani Pedrosa sudah enggak pede.
Kesuksesan Dani Pedrosa diraih saat berada di kelas 125 cc dan 250 cc.
Di kedua kelas itu, pembalap asal Spanyol tersebut mampu mengumpulkan tiga gelar juara dunia.
Lalu setelah itu, tahun 2006 Dani Pedrosa naik ke kelas MotoGP bersama tim Repsol Honda.
Baca Juga : Mencekam, Pemotor Terombang-ambing dan Nyaris Terseret Arus Kencang di Semarang
Baca Juga : Modal Rp 10 Ribu, Yamaha NMAX Gak Perlu Ganti Filter Udara Lagi, Cukup Dicuci
Namun saat itu Dani Pedrosa sudah mengetahui jika motor MotoGP tidak cocok dengan postur tubuhnya yang cukup mungil (158cm).
Hal itu diungkapkan Pedrosa dalam film dokumenternya yang berjudul "The Silence of the Samurai."
"Dalam kategori 250cc saya tahu saya bisa bersaing, tetapi saya memiliki keraguan di MotoGP yang motornya terlihat besar dan powerful bagi saya," kata Dani Pedrosa dikutip dari Marca.
"Saya dibuat untuk tetap dalam kategori kecil dan tidak naik di MotoGP dan itu adalah tantangan yang sangat besar," lanjutnya.
Baca Juga : Ini Dia Motor Bermesin 2-tak Legenda Impian Kids Tahun 2000-an
Pernah pada musim 2007, Honda membuat Honda RC212V dengan dimensi lebih pendek untuk mengakomodasi postur tubuh Pedrosa.
Saat itu Dani Pedrosa memang berhasil menjadi runner up di bawah Casey Stoner yang menjadi juara dunia.
"Tidak peduli apa yang akan saya lakukan di MotoGP, bagi saya itu akan lebih dari baik," ujar Pedrosa.
"Ini mendorong saya untuk tahu bahwa Honda memberi saya kesempatan dan orang yang benar-benar tahu tentang motor percaya kepada saya," lanjutnya.
Postur tubuhnya yang kecil memang menjadi salah satu penyebab Pedrosa sering mengalami kecelakaan parah.
Terlebih sebelum era ECU seperti saat ini, motor MotoGP dikenal lebih ganas.
Musim 2012 menjadi musim terdekat Dani Pedrosa dengan gelar juara dunia. Sayangnya gelar tersebut akhirnya dimenangkan oleh Jorge Lorenzo.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR