Bagai Langit dan Bumi, Ini Lah Perbedaan Marc Marquez dan Casey Stoner

Arseen - Jumat, 28 Desember 2018 | 14:57 WIB
Crash
Marc Marquez dan Casey Stoner

MOTOR Plus-online.com - Di lintasan atau di luar lintasan, Casey Stoner dan Marc Marquez sering dibanding-bandingkan.

Membandingkan siapakah pembalap yang lebih hebat antara Marc Marquez atau Casey Stoner.

Marc Marquez sebagai pembalap fenomenal yang langsung jadi juara MotoGP di debutnya.

Lalu mendominasi MotoGP hingga saat ini.

Baca Juga : Bikin Melongo! Motor Suzuki 2-tak Ini Pernah Bikin Geger Dunia Balap Indonesia

Baca Juga : Apa Cuma Satu Pembalap Indonesia di 1.000 cc Asia Tahun Depan?

Sementara Casey Stoner pembalap luar biasa yang berhasil menaklukkan motor Ducati yang dikenal sebagai motor yang susah.

Bahkan jadi juara dunia MotoGP 2007.

Lalu kembali jadi juara dunia saat berseragam Repsol Honda.

Manajer tim Ducati Corse, Davide Tardozzi, punya pendapat sendiri terkait keduanya.

Baca Juga : Kisah Yamaha RX-King Legenda Jakarta Timur, Dituduh Pakai Ilmu Hitam!

Baca Juga : Ngeri, Video Toyota Yaris Hajar 8 Motor di Parkiran, Tukang Parkir Nyaris Terlindas

Walaupun sama-sama berbakat, ada perbedaan besar dan mendasar antara keduanya menurut Davide Tardozzi.

"Marc mengembangkan bakatnya dengan latihan keras, sementara Casey tidak," ungkap Tardozzi dikutip GridOto.com dari Motorcyclesports.net.

Ungkapan ini mirip dengan yang terjadi di dunia sepak bola tentang dua megabintang, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Cristiano Ronaldo banyak disebut pesepak bola berbakat namun kesuksesannya diraih dari latihan dan totalitas.

Sedangkan Lionel Messi punya bakal alami yang membuatnya sukses seperti sekarang ini.

Makanya, menurut Tardozzi, Marc Marquez bisa melakukan hal-hal yang tidak masuk akal sehat.

Terutama saat dirinya mengalami crash.

"Apa yang dilakukan Marc di atas motor sangat unik dan tidak ada orang yang bisa tetap menguasai motor saat crash," jelas Tardozzi.

"Dia punya teknik yang sangat akurat, jika kita lihat dalam tayangan lambat, ketika roda depan kehilangan grip dia gunakan sikunya untuk jadi roda ke tiga," sambungnya.

Menurut Tardozzi, kemampuan itu didapat dari latihan.

Otak lama-lama akan mengingat itu dan akhirnya Marc terlatih melakukan hal seperi itu.

Penulis : Arseen
Editor : Arseen


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular