Cara Mudah Bikin Honda Vario 125 Ngacir, Pakai Per CVT Yang Pas

Arseen - Sabtu, 29 Desember 2018 | 07:30 WIB
astra-honda.com
Honda All New Vario 125

MOTOR Plus-online.com - Pakai roller dengan bobot yang lebih ringan membuat roller lebih lambat terlempar pada lintasannya.

Efeknya, bukaan V-belt bagian depan lambat, sehingga akselerasi motor akan lebih enteng.

Tapi, tak cukup hanya mengganti bobot roller yang lebih ringan.

Harus pula perhatikan tekanan pada secondary sliding sheeve di pulley belakang.

Baca Juga : Cairan Ajaib Rp 3 Ribu Ini Bisa Bikin Aki Kering Soak Normal Kembali

Baca Juga : Gantengnya Fairing Suzuki GSX-150R ala Panigale V4, Gak Sampai Sejuta!

“Bila tak diimbangi tekanan per CVT yang lebih keras, akan membuat V-belt lebih cepat bergerak masuk ke dalam secondary sheave.

Ini bisa berdampak V-belt suka slip kala berakselarasi spontan,” terang Muhammad Muntakim, owner bengkel RI Matic Shop.

Untuk mencegah hal itu, salah satunya bisa dengan mengganti per CVT dengan yang lebih keras.

Nah, untuk Vario 125, bila ogah pakai per CVT aftermarket, bisa subtitusi punya saudaranya, yakni PCX 150.

Baca Juga : Daftar Harga Kampas Kopling Pantekan Motor Matik, Mulai Dari Rp 250 Ribu

Baca Juga : Awas! Air Radiator Habis, Bisa Sebabkan Oli Mesin Gak Bersirkulasi, Kok Bisa?

Kode partnya 23233-K36-J00 ini.

Kelebihan per CVT PCX 150, dimensinya lebih tinggi dibanding bawaan Vario 125.

Ketika EM-Plus coba ukur selisihnya, lebih tinggi punya PCX 150 sekitar 13,5 mm.

Perbedaan tinggi tersebut, berdampak tekanan per jadi lebih kuat ketika diaplikai di Vario 125.

Efeknya, akan membuat pergerakan secondary sliding sheave jadi lebih lambat dibanding pakai per CVT bawaan.

Nah, kombinasi pemakaian roller yang lebih enteng dan per CVT Vario 150 ini, akan membuat rasio bukaan belt bagian depan dan belakang berlangsung lebih enteng dari kondisi bawaan pabrik.

“Tapi ingat, per CVT-nya punya PCX 150 ya, bukan PCX 125 yang lama. Karena punya PCX 125 terlalu panjang.

Efeknya kalau dipasang di Vario 125, akan bikin akselerasinya jadi enggak enak.

Putaran mesin terlalu meraung di rpm atas. Sudah pernah saya jajal. Rollernya juga cukup turun 1 – 2 gram saja,” wanti Fikri yang seorang pembalap alias pemuda berbadan gelap ini, hehehe..

Penulis : Arseen
Editor : Arseen


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular