MOTOR Plus-online.com - Senggolan Marc Marquez kepada Valentino Rossi di MotoGP Argentina, (8/4/2018) merupakan insiden paling menghebohkan di musm ini.
Apalagi, kejadian insiden dengan Valentino Rossi hingga harus tersungkur di pinggir sirkuit Termas de Rio Hondo itu bukan yang pertama kalinya.
Marc Marquez sudah bikin perkara sebelumnya.
Seperti, motor mati dan Marc Marquez menolak untuk masuk ke pitlane dan malah menghidupkan motor sendiri dengan melawan arah posisi start.
Kemudian, aksi agresif Marc Marquez terhadap Aleix Espargaro, meskipun tidak membuat Aleix Espargaro sampai terjatuh.
Baca Juga : Ini Dia Motor Bebek Penerus Setelah 'Kodrat' Suzuki Smash Milik Maell Lee Stop Produksi
Dan terakhir inisden Marc Marquez dengan Valentino Rossi.
Makin hebohnya, beberapa pembalap menganggap beberapa kejadian selain insiden Marquez-Rossi juga seharusnya dapat perhatian race direction.
Seperti, insiden Johann Zarco dan Dani Pedrosa.
Serta, kejadian yang sempat diungkapkan Aleix Espargaro via Twitter saat dirinya ditabrak oleh Danilo Petrucci.
Namun demikian, sorotan race direction hanya menyotor dua insiden dari beberapa momen itu yang berbuntut pada penalti pembalap terkait.
Baca Juga : Jangan Coba-coba Pasang Rantai Baru Tanpa Ganti Gir, Ini Akibat yang Harus Ditanggung
The moment everyone is talking about from #ArgentinaGP ????@marcmarquez93 and @ValeYellow46 CLASH!
Relive the #TermasClash ➡️ https://t.co/uxrqBB0MdH pic.twitter.com/1F01kUpn05
— MotoGP™???? (@MotoGP) April 9, 2018
Seperti yang diungkapkan Mike Webb, race director MotoGP yang juga anggota dari Race Direction dan juga Panel of Commissioners, menjelaskan perihal penalti yang diterima pembalap di MotoGP Argentina.
Mike Webb menjelaskan bagaimanapun juga semua insiden selalu berbeda dan tidak ada yang persis sama sebagaiman dikutip dari Marca.com
Kecelakaan Marc Marquez dengan Aleix Espargaro atau dengan Valentino Rossi berbeda halnya dengan Dani Pedrosa dan Johann Zarco.
"Sanksi yang diberikan oleh Panel of Commissioners diberikan dengan mempertimbangkan keadaan berdasar kamera dari berbagai sudut," kata Mike Webb.
Baca Juga : Kodrat Motor Maell Lee Dijual Rp 1 Miliar, Berapa Harga Seken Suzuki Smash?
Tentunya tak hanya dari kamera, besar hukuman juga diberikan berdasarkan pelanggaran sebelumnya yang pernah dilakukan.
"Dalam setiap kasus, hukumannya sesuai dengan pelanggarannya," tambah Mike Webb.
Mike Webb, juga membeberkan penalti yang didapatkan Marc Marquez di MotoGP Argentina 2018.
"Penalti Ride through adalah hukuman untuk berkendara melawan arah di start," ujar Mike Webb.
"Give up position (turun satu posisi - red.) karena irresponsible riding dan menimbulkan kontak," tambahnya menyebut insiden Marc Marquez dengan Aleix Espargaro.
Baca Juga : Stabilizer di Rantai Motor Ada Gunanya Gak Sih? Atau Cuma Buat Gaya-gayaan
Bagaimana dengan penalti terakhir yang sangat berat, ditambah waktu '30 detik' dari catatan hasil lomba?
Mike Webb menjelaskan bahwa sanksi terakhir itu adalah hukuman setara 'ride through penalty'.
Penalti itu diberikan setelah kontak pertama yang dilakukan Marc Marquez kembali terulang, dengan insiden antara Marc Marquez dengan Valentino Rossi.
"Perlu diingat bahwa sanksi terakhir untuk Marquez adalah 'ride through'," ujar Mike Webb.
Pun demikian, meski Marc Marquez dihujani penalti bertubi-tubi tetap saja heboh.
Baca Juga : Suzuki Smash, Motor Paling Keren Setelah Dipakai Aktor Kocak Ini
Lantaran melibatkan dua pembalap yang banyak fanatiknya, Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Hingga saat Marc Marquez berinisiatif untuk menyambangi paddock Valentino Rossi ditolak mentah-mentah.
Tak sampai di situ, insiden Marquez dengan Rossi itu sampai-sampai diberi tagar Termas Clash.
Suhu perseteruan Marquez dengan Rossi yang semula cair, kembali berubah panas dan renggang lagi.
Unbelievable scenes at the #ArgentinaGP as @marcmarquez93 heads to @ValeYellow46's box to apologise ????????????#TermasClash pic.twitter.com/5ZT4CwSd9t
— MotoGP™???? (@MotoGP) April 8, 2018
Source | : | Twitter,MotoGP |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR