Ruang kosong yang berfungsi sebagai momen gerak kruk as, jadi tidak ada.
Akhirnya, part pemutar langkah piston itu menjadi berat, karena harus mengaduk seluruh pelumas yang ada di crankcase.
Padahal, pelumas di engine matik hanya berfungsi untuk melumasi kruk as, dan bagian blok silinder hingga kepala silinder saja.
Apalagi kalau di engine bebek atau sport ya. Ya, harus melumasi girboks segala tuh!
Agar lebih real soal efek oli berlebih ini, coba dilalukan pengetesan.
Uji coba dilakukan di Honda Scoopy, yang mesinnya serupa dengan Honda BeAT.
Metode awal, dilakukan tes jalan. Oli mesin di Scoopy dikuras.
Kemudian, dimasukan pelumas sekitar 1–1,1 liter.
Seperti yang dikatakan Wahyu, ketika distarter memang tidak ada masalah. Mesin pun langsung hidup sejadinya.
Tapi, ketika baru dipakai berjalan sekitar 1 km, engine mengindikasikan kalau putaran menjadi berat.
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR