MOTOR Plus-online.com - Sebelum mengulas lebih dalam, Tim MOTOR Plus mengucapkan terima kasih banyak untuk Steven Layz pemilik Layz Motor, yang meminjamkan unit Honda Forza 250 untuk diutak-atik.
Pasalnya mau pinjam ke PT Astra Honda Motor (AHM), unit test ride-nya belum ready! Hehe..
Secara sekilas, desain Forza 250 memang terlihat sangat mewah nan futuristik!
Apalagi, dilengkapi dengan fitur canggih sekelas HondaGold Wing.
Baca Juga : Instagram Vanessa Angel Digempur Netizen Usai Pamer Keseksian di Atas Motor Honda Monkey
Yaitu, ketinggian windshieldnya bisa diseting secara otomatis menggunakan tombol yang ada di saklar bagian kiri.
Ngomongin tombol di sebelah kiri, lumayan cukup banyak!
Selain tombol naik-turun windshield, ada juga tombol Info A, Info B, lampu dim, lampu jarak jauh/pendek, Honda selectable torque control, klakson dan lampu sein.
Harus terbiasa untuk pahami posisi tombol ini, karena berdekatan.
Baca Juga : Ditabrak Pengendara Ojol Sampai Patah Tangan dan Harus Dioperasi, Begini Reaksi Kapolda Sumsel
Seperti yang dialami Rider MOTOR Plus, mau tekan tombol klakson, eh malah tombol Info B
yang ditekan, hehe!
Kalau di setang bagian kanan,hanya dilengkapi tombol starter, lampu hazard dan engine cut off.
Untuk menyalakan Forza 250, tidak dilengkapi anak kunci alias keyless.
Nah.., interface yang dimiliki Forza,menggunakan kombinasi analog dan juga digital
(lihat di info lengkap speedometer).
Baca Juga : Instagram Vanessa Angel Digempur Netizen Usai Pamer Keseksian di Atas Motor Honda Monkey
Setelah memandangi keindahan interface, tombol starter langsung ditekan.
Suara merdu skubek bongsor 250 cc langsung terdengar.
Duduk di atas matic seharga Rp 76,5 juta ini, Rider dengan tinggi 173 cm plus bobot 80 kg,
dibikin jinjit.
Pantat dibikin nyaman kala menyapa jok model two tone itu. Apalagi ada sandaran walaupun sedikit, jadi lebih rilex.
Baca Juga : Pakai Celana Pendek dan Tank Top, Seksinya Vanessa Angel Pose di Atas Motor Honda Monkey
Posisi dek tengah juga terbilang luas, jarakantara kaki ke dek depan masih ada ruang.
Posisi riding, bisa selonjoran ataupun kaki ditekuk sepertibiasa.
Di dek bagian kiri, terdapat consol box yang cukup besar dan ada power outlet 12 V/1 A.
Throttle gas mulai dibuka, tarikan bawah ke tengah terbilang smooth (0-40 km/jam).
Baca Juga : Ditangkap Karena Terlibat Prostitusi Online, Vanessa Angel Sempat Unggah Foto 'Pakai Helm Biar Aman'
Namun, saat speedometer menunjukan angka di atas40 km/jam, power 23,1 hp/7.500 rpm dan torsi 24 Nm/6.250 rpm, mulai memanjakan Rider.
Maklum, karena sebatas first ride, jadi enggak bisa mencoba hingga semaksimal mungkin.
Namun, setelah lewat dari 40 km/jam, untuk menyentuh 100 km/jam terbilang mudah.
Apalagi matic yang mempunyai konfigurasimesin bore 68 mm x stroke 68,567 mm ini, dijinakkan oleh Honda selectable torque control yang membuatnya lebih ramah kala melahap track basah, berpasir dan licin.
Baca Juga : Tabrak Kapolda Sumsel Sampai Masuk ICU, Pengendara Ojol Serahkan Diri, Begini Alasannya Kabur Usai Menabrak
Fungsinya seperti traction control, mencegah ban belakang slip kala di jalan licin.
Tapi, fitur ini bisa dimatikan menggunakan tombol T di setang kiri.
Cukup ditekan beberapa saat, hingga lambang T di speedometer tercoret! Saat trek lurus dan tikungan, suspensi depan belakang sangat stabil.
Namun, kala melahap polisi tidur, sok belakang terasa kurang empuk.
Baca Juga : Kabar Rencana Pernikahannya Makin Santer, Valentino Rossi Malah Ngomong Begini
Sok belakang model double ini, dibekali dengan setingan preload untuk menyesuaikan bobot rider.
Oh iya.., sok depan Forza, tidak seperti kompetitornya yang pakai sok layaknya motor
sport yang panjang, Forza masih pakai sok teleskopik model matic biasa.
Pelek depan-belakang pakai lingkar belang, yaitu ring 15 inci di depan dan 14 inci di belakang.
Desainnya keren, mirip pelek aftermarket yang mahal! Urusan bannya, menggunakan merek IRC tipe SS-560F 120/70-15 dan IRC SCT-004 140/70-14.
Baca Juga : Streetmanners: Kecelakaan Motor Terobos Palang Pintu Kereta Api, Motor Driver Ojol Terlempar 10 Meter
Kedua pelek ini, sudah dilengkapi double cakram yang dikawal antilock braking system (ABS).
Untuk cakram depan, dijejalkan piringan 256 mm yang diapit kaliper Nissin dua piston dan piringan depan 240 mm dengan kaliper satu piston.
Karena masih first ride, soal muntahan power dan torsi di roda belakang, konsumsi bahan bakar serta Racelogic, belum sempat dilakukan. See u!
DATA SPESIFIKASI
MESIN
Tipe mesin : Pendinginan Cairan, 4 Langkah, single cylinder
Volume langkah : 249,01 cc
Sistem suplai bahan bakar : Fuel Injection (PGM-FI)
Diameter x langkah : 68 x 68,567 mm
Tipe tranmisi : Otomatis
Rasio kompresi : 10,2 : 1
Daya maksimum : 23,1 hp/7.500 rpm
Torsi maksimum : 24 Nm/6.250 rpm
Tipe starter : Elektrik
Tipe kopling : Automatic Centrifugal Clutch Dry Type
Sistem pendingin mesin : Pendinginan Cairan
RANGKA DAN KAKI-KAKI
Tipe rangka : Under bone type, steel
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Swing arm dengan suspensi ganda
Ukuran ban depan : 120/70-15M/C 56P
Ukuran ban belakang : 140/70-14M/C 62P
Rem depan : Hidrolis, single 256mm disc
Rem belakang : Hidrolis, single 240mm disc
Sistem pengereman : ABS
DIMENSI DAN BERAT
Panjang x lebar x tinggi : 2142 x 754 x 1472 mm
Tinggi tempat duduk : 780 mm
Jarak sumbu roda : 1510 mm
Jarak terendah ke tanah : 144 mm
Curb weight : 182 Kg
KAPASITAS
Kapasitas tangki bahan bakar : 11,5 L
Kapasitas minyak pelumas : 1,2 L (penggantian periodik)
KELISTRIKAN
Tipe baterai atau aki : 12 V - 8,6 Ah, MF-Wet Type
Sistem pengapian : Full transisterized, battery
Tipe busi : NGK LMAR8A-9
Lampu depan : Hi 19,9 W x 1 (LED) , Low 12,8 W x 1 (LED).
| Source | : | MOTOR Plus |
| Penulis | : | Panji Maulana |
| Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR