MOTOR Plus-online.com - Pabrikan busi punya cara berbeda dalam mengkode busi.
Mengetahui kode busi ini sangat penting.
Sebab, jika salah beli karena tidak paham kode, bukan saja mubazir.
Tapi, berdampak pada kinerja motor.
Baca Juga : Instagram Vanessa Angel Digempur Netizen Usai Pamer Keseksian di Atas Motor Honda Monkey
Menurut Doddy Herdianto, kode pada busi berisi informasi penting.
“Ada banyak kode. Tapi, ada beberapa hal yang sangat penting.
Dan semua produsen busi pasti memiliki informasi ini.
Yakni diameter ulir, tingkat kepanasan dan panjang ulir,” jelas pria yang menjabat sebagai Man-
ager Marketing PT Denso Sales Indonesia.
Baca Juga : Tabrak Kapolda Sumsel Sampai Masuk ICU, Pengendara Ojol Serahkan Diri, Begini Alasannya Kabur Usai Menabrak
Sedangkan, kode lainnya mencakup hal-hal yang bersifat informasi produk.
“Seperti terbuat dari bahan apa, tipe racing atau tidak. Dan masing-masing produsen hampir sama.
Cuma kodenya saja yang beda,” jelas Doddy.
Berikut ini masing-masing kode busi pabrikan beserta keterangannya.
Baca Juga : Pakai Celana Pendek dan Tank Top, Seksinya Vanessa Angel Pose di Atas Motor Honda Monkey
Untuk NGK diameter ulir biasanya ditandai dengan huruf di awal.
Ada beberapa huruf untuk menandakan besaran diameter ulir, yakni A dengan ukuran 18 mm, B berukuran 14 mm, C diameternya 10 mm, D dengan ukuran 12 mm dan E dengan ukuran 8 mm.
Misalnya pada busi di Suzuki Satria F-150 yakni CPR6EA9.
Artinya, busi NGK untuk Satia FU itu berdiamter 10 mm.
Baca Juga : Ditabrak Pengendara Ojol Sampai Patah Tangan dan Harus Dioperasi, Begini Reaksi Kapolda Sumsel
Untuk busi keluaran Denso, diameter ulir juga ditandai dengan huruf awal.
Huruf awal ini menandakan besaran diameter.
Seperti U dengan ukuran 10 mm, X dengan ukuran 12 mm, W dengan ukuran 14 mm. Misalkan pada Honda Scoopy busi Denso dengan kode U24EPR9. Berarti diameter ulir busi Scoopy berukuran 10 mm.
Pada busi NGK angka pertama di kode merupakan tingkat panas.
Baca Juga : Sok Jagoan! Pengendara Mobil Tenteng Kampak Sambil Nyetir Bikin Geger, Pemotor Ketakutan
Pada NGK ada beberapa angka untuk tingkatan panas. Yakni 2,4,5,6,7,8,9,10.
Makin kecil angkanya, mengindikasi- kan tipe busi panas. Sebaliknya makin
besar angka di busi, artinya speknya makin dingin.
Misal, busi Satria F-150 adalah CPR6EA9, kode 6 mengindika-sikan tipe busi tengah alias sedang.
Baca Juga : Ular Sanca Kembang Nongol dari Jok Motor Honda Vario, Petugas Pom Bensin Kocar-kacir
Pada busi Denso, angka per-tama dari barisan kode menunjuk-kan tingkat panas.
Dimulai dari an-gka 9,14,16,20,22,24,27.
Seperti halnya di NGK, makin besar kode angkanya, mengindikasikan spek busi makin dingin.
Gap elektroda meru-pakan jarak antara pusat elektroda dengan massa busi.
Baca Juga : Motor Honda Vario 125 Misterius Bikin Geger Warga, Ternyata Ulah Maling yang Frustrasi
Kode gap elektroda ini adalah angka paling akhir dari deretan kode busi.
Antara NGK dan Denso,kode gap elektroda adalah angka terakhir di susunan kode angka.
Ada beberapa 8 yang berarti 0,8 mm, 9 artinya 0,9 mm, 10 berarti 1 mm , 11 berarti 1,1 mm dan 13 artinya 1,3 mm.
Busi ada yang ulirnya panjang, juga pendek. Biasa disebut, busi kepala pendek atau kepala panjang.
Di NGK kode panjang ulir terdapat pada huruf setelah angka pertama. Ada E dengan panjang 19 mm, H panjang 12,7 mm, A-F dengan panjang 10,9 mm, B-F dengan panjang 11,2 mm.
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Hendra |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR