MOTOR Plus-online.com - Salah satu part dari Suzuki Shogun 110 yang terkenal, adalah CDI (Capacitor Discharge Ignition).
CDI Shindengen milik Suzuki Shogun 110 generasi pertama atau Kebo, banyak dipakai penyuka kecepatan.
Soalnya, CDI ini punya limiter yang tinggi, jadi putaran mesin bisa teriak di putaran atas.
Namun harus diketahui, pasang CDI Shindengen Motor Suzuki Shogun tidak bisa sembarangan, bahkan bisa merusak mesin!
Baca Juga : Tips Ngakalin CDI Standar Jadi Rasa Racing, Dicangkok Saja Bor!
Perlu diwaspadai, asal pakai atau caplok CDI itu bahaya. Walau bebas limiter, tapi pengapian bisa kelewat maju.
Piston bisa bolong, karena piston sedang naik, bunga api meletik lebih awal.
Akhirnya piston beradu dengan ledakan. Bisa pecah.
Misalkan CDI Shogun 110 dipasang di Honda Karisma.
Ketika putaran menengah ke atas, timing pengapian mencapai 53 sebelum TMA.
Sangat advance atau kelewat awal. Piston bisa bolong.
Padahal, pengapian Shogun 110 standar, timing terbesar 29 sebelum TMA.
Dipakai di Karisma sangat jauh majunya. Untuk itu harus tahu cara kerja dan modifikasinya supaya Karisma bisa pakai CDI Shogun dan aman.
Menurut Herianto, Technical Service CDI BRT ini, cara kerja CDI Shogun 110 masih analog.
Sehingga sangat mudah seting timing pengapian secara mekanis.
“Mekanik awam juga bisa melakukan,” jelas Herianto.
Derajat timing pengapian bisa diatur lewat panjang pick up pulser.
Tonjolan pick up pulser bisa dilihat di mangkuk magnet.
Di Shogun panjangnya hanya 14 mm. Kalau Karisma 38 mm.
Ketika langsam sampai dengan putaran mesin mencapai 2.500 rpm, timing pengapian hanya 15 sebelum TMA.
Angka 15 didapat dari jarak ujung tonjolan belakang pick up sampai posisi pulser 15 mm atau 15.
Source | : | Otomotifnet |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR