“Tapi, karena kondisi motor mati sejak 1992, maka dalemannya diperbarui, pistonnya sudah ganti pakai merek Wossner dan karburator juga sekarang pakai Mikuni TM 34.
Barang-barang ini harus beli dari ebay. Restorasi mesinnya oleh bengkel Samudera Speed di Lebak Bulus,” lanjutnya.
Motor ini didapat dalam kondisi warna standar putih dan merah.
“Tapi,kondisi cat sudah mulai pudar. Makanya diganti pakai livery Marlboro seperti motornya Eddie Lawson waktu main di GP500 bersama Yamaha.”
Aslinya TZR250 keluaran 1989 pakai kombinasi pelek 17-18 inci.
“Tapi, kondisi pelek standar 18 incinya sudah gak karuan. Makanya ganti pakai 17 inci khusus TZR 250 juga yang punya lebar 4,5 inci. Untuk ban pakai Michelin Pilot Power RS di depan dan belakang.”
“Sokberer depan dan belakang masih pakai bawaan. Memang sudah bisa disetel depan-belakangnya. Yang belakang ada sembilan setelan preload. Makanya, motor ini memang siap balap dari lahir,” tutupnya.
Sekarang giliran pacuan sang kakak, Adito Pradipta.
Aprilia RS250 keluaran 2002 ini memang sempat dipasarkan resmi di Indonesia di awal tahun 2000-an.
“Karena itulah motor ini surat-suratnya komplit. Jadi,
masih enak dipakai di jalan raya,” bilang Dito.
RS 250 merupakan motor jalan raya yang diadopsi dari RS250GP yang legendaris.
Makanya, motor ini memiliki power yang tinggi untuk motor jalan raya.
“Motor ini konfigurasinya v-twin dengan bore x stroke 56 x 50,6 mm. Kalau dari klaimnya powernya bisa sampai 72 dk dan torsi 60 Nm. Wajar sih, karena rpm-nya saja bisa 14 ribu,” terangnya.
Kaki-kaki standar Aprilia juga mumpuni untuk penggunaan
balap. “Sok depan upside down dan monosok, sudah dibekali setelan rebound dan kompresi.
Sementara, bagian swing arm sudah pakai bahan magnesium.
Makanya,nikungnya juga enak banget motor ini.”
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1032 th 2018.
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Aulia Wafiq Prianata a.k.a Uje |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR