Baca Juga : Video Kecelakaan! Motornya Terlibat Senggolan Dengan Truk Kontainer, Driver Ojek Online Masuk Kolong
Noken as yang dipakai menggunakan kepunyaan Nassert Beet asli Jepang memang di-develop untuk Ninja 250 Fi.
Untuk klep, Yoyok pakai yang diameternya 24 mm untuk in dan 21 mm untuk ex.
“Untuk ukuran portingnya diperbesar 2 mm untuk in dan ex.
Untuk permukaan porting in aku enggak terlalu perhalus, karena itu akan membantu bahan bakar lebih homogen dengan udara. Kalau untuk ex aku perhalus agar gas buang lebih cepat terbuang ke knalpot.
Agar udara yang masuk lebih deras dan mampu memenuhi permintaan mesin,ukuran throttle body (TB) diperbesar dengan cara dibubut.
Ukuran TB kini menjadi 32 mm dari sebelumnya 28 mm.
“Diameter yang makin besar harus dibarengai mengganti koin katup kupu-kupu dengan diameter yang lebih besar,” sebut Yoyok, mekanik yang bengkelnya di Jl. M.Hasibuan No. 60, Bekasi, Jawa Barat ini.
Udara yang masuk makin selaras dibutuhkan velocity stack.
Part ini akan membantu fokus udara yang masuk ke ruang bakar baik di putaran rendah maupun tinggi.
Velocity yang dipakai menggunakan bahan aluminium sepanjang 50 mm.
Mesin yang powerful harus juga dibarengi pengapian yang bagus pula.
Maka dari itu Yoyok menggunakan manajemen pengapian dari ECU Aracer tipe RC2 Super.
Fitur ECU yang lengkap seperti fuel adjustable, ignition timing adjustable, Auto-tune support AF1 wide band sensor, dan masih banyak lagi fitur yang diberikan.
Ini membuat mudahnya setingan untuk mencari yang pas.
Di motor ini pun sudah dilengkapi quick shifter agar pengoperan gigi makin cepat tanpa harus menekan kopling.
Pengapian makin besar juga dibantu ignition booster dari Nology asal Amerika Serikat.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1033 th 2018.
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR