MOTOR Plus-online.com - Aksi pemalakan alias pungli kerap terjadi oleh segelintir orang dengan sebutan preman.
Tindakan ini sangat meresahkan masyarakat karena kenekatannya bisa berujung dengan keluarnya senjata tajam.
Nih contohnya, tengok video pemalakan ini.
pedagang bubur kacang ijo menjadi korban aksi kelompok premanisme.
Baca Juga : Wah, Ternyata Motor Yamaha Vega Yang Jadi Mobil 4 Roda Itu Loh
Baca Juga : Ternyata Ada Cara Mudah Loh Melepas Laher Noken As Motor Itu!
Nggak tanggun-tanggung, aksinya dilakukan empat orang lengkap membawa celurit dan parang.
Mereka meminta sejumlah uang ke pedagang dengan memaksa.
Saat pedagang memberikan uang, karena merasa kurang, komplotan preman sampai menggesek-gesekan parang dan celurit ke jalan.
Makin takut pedagang, mau tak mau harus kasih uang besar ke preman.
Baca Juga : Motor Suzuki Thunder 125 Lagi Naik Daun, Simak 3 Modifikasinya Yang Nggak Biasa Ini
Tapi, aksi kriminalitasnya tak lama, ada masyarakat yang cekatan menghubungi nomor 112.
Yakni terhubung ke Satuan Reserse Kriminal dan Tim Pemburu Preman (TPP) Polres Jakarta Barat.
Dengan sigap, satu tim pemburu preman tiba menggunakan Suzuki APV lengkap dengan rompi dan senjata laras panjang.
Ehh...saat itu momen garangnya preman yang malak pedagang nyalinya langsung ciut.
Baca Juga : Penyuka Balap Wajib Tahu Ini, Bentuk Lubang Buang Tidak Bulat Loh
Baca Juga : Malu Enggak Kalau Ditegur Lewat Pengeras Suara Saat Di Lampu Merah?
Baru dicolek kupingnya dan ditanya "ngapain kamu? Ngapain?".
Langsung deh, yang tadinya garang sambil bawa parang dan celurit digesek-gesek ke jalan langsung ciut.
Ada yang ngaku lagi maenan biola tapi pakai parang, satunya berlaga kerasukan makhluk halus, dan satunya berlaga jadi tukang pijit tuna netra.
Eitss, tenang ya itu bukan aksi nyata, melainkan sebuah iklan layanan dari Polres Jakarta Barat.
Mengimbau ke masyarakat untuk tak ragu melaporkan jika melihat atau menjadi korban premanisme di wilayah hukum Jakarta Barat.
Tengok nih video lengkapnya dari akun Instagram @polres_jakbar.
KOMENTAR