MOTOR Plus-Online.com- ‘Gak mau tanggung’, demikian kata yang terucap dari mulut Jan Peter, owner Yamaha YZF-R25 lansiran 2014 ini.
Motor bergaya tim Yamaha di Superbike yakni Yamaha PATA Racing ini ternyata tidak hanya sangar dari tampilan, namun jeroan mesin juga mengalami kenaikan power yang signifikan.
“Kalau hanya modif luarnya saja tapi tidak lari, percuma saja, gak bisa ngebut dan ketinggalan.
Apalagi, motor ini sudah pakai kaki-kaki moge.
Baca Juga : Warga Depok Geger, Lelaki Pakai Jaket Ojol Tenteng Senjata Laras Panjang, Dua Orang Diringkus
Baca Juga : Ngeri, Cium Buntut Gran Max Pengendara Yamaha YZF-R1 Nyaris Terlindas, Lihat Videonya
Jadi secara bobot, pasti makin berat,” ucap Pieter.
Di uji di atas mesin DynoJet 250i milik Duta Motor Sport di Jl. Hasibuan No. 60, Bekasi, Jawa Barat, power maksimal terukur 44,38 hp/12.400 rpm dan torsi badak sebesar 28,56 Nm/10.500 rpm.
Padahal asalnya hanya bertenaga 27,38 hp/12.200 rpm dan torsi 18,28 Nm/10.000 rpm.
Artinya mengalamai kenaikan 62%.
Baca Juga : AKP Muhammad Yusuf: Pengguna Knalpot Brong Gak Ada Ampun, Langsung Denda Setengah Juta
Modifnya cukup bermain PNP alias plug and play.
Pertama main bore up.
Menggunakan blok silinder asli Yamaha YZF-R3 yang berdiameter piston 68 mm, kini kubikasi silinder melonjak sampai 320 cc dengan langkah piston standar 44,1 mm.
“Kalau blok aslinya dibore up kurang kuat, pakai blok YZF-R3 langsung PnP kok.
Baca Juga : Menyayat Hati, Demi Mengais Rupiah Ibu Ini Ajak Dua Anaknya Narik Ojek Online
Begitu juga piston dan pen pistonnya,” ucap Wardhani, juru korek dari Dhany Motorsport.
Pantas, tenaga motor melonjak jauh.
Untuk mendukung piston yang sudah besar, head silinder juga turut diganti dengan merek aftermarket keluaran BRT (Bintang Racing Team).
Klep lebar dengan ukuran 25 mm untuk in dan 22 mm untuk klep ex.
Baca Juga : Wow, Harga Motor Listrik Honda yang Dilaunching Hari Ini Dapat 1 Xpander
Untuk sitting klep sudah menggunakan bahan albronze yang terkenal kekuatannya.
Porting pun dibiarkan asli dari BRT langsung.
Noken as durasi in total jadi 228 derajat dengan rincian membuka 70 BTDC (sebelum TMA) dan menutup 41 derajat ABDC (setelah TMB).
Sementara untuk ex di angka 229 derajat, klep membuka 40 derajat BBDC (sebelum TMB) dan menutup 9 derajat ATDC (setelah TMA).
Sementara untuk lift klep dipatok di 9,7 mm untuk in dan ex.
Isi silinder yang sudah buncit, pasti rasio kompresi di ruang bakar tinggi pula.
Saat diukur Bang Dhani, kompresi didapat 12,5 : 1.
Klep yang sudah besar harus didukung Throttle Body (TB) diameter yang besar pula.
“Direamer hingga berdiameter 34 mm.
Box filter juga dicopot dan diganti velocity stack,” sebut mekanik berbadan subur yang bengkelnya berada di Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 991 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR