MOTOR Plus-Online.com- Punya helm branded? Sobat tentu sering melakukan perawatan agar terus terlihat bersih dan kinclong.
Tapi, jangan terlalu yakin jika helm terlihat bersih dari luar ternyata menyimpan bahaya di beberapa area yang luput dibersihkan.
Seperti di balik busa helm atau ventilasi.
Disana rawan menyimpan kotoran maupun serangga yang tentu berbahaya.
Baca Juga : Motor Yamaha NMAX Dijual Cuma Rp 8 Jutaan Bikin Geger, Kok Seperti Ada yang Aneh...
Baca Juga : Enggak Ada Obatnya, Motor Honda Supra Cangkok Mesin Honda CRF250, Siapa Berani Lawan?
“Memang banyak jasa cuci helm maupun detailing helm.
Tapi, justru mereka hanya fokus di kebersihan lapisan luar dan busa yang wangi,” buka Wahyu Aditya Utama yang memiliki spesialis perawatan apparel 1DS Service di Petukangan, Jakarta Selatan.
“Padahal banyak area yang juga memerlukan perhatian khusus, karena jarang disentuh.
Di ventilasi misalnya, sering ditemukan banyak debu yang menempel bahkan binatang kecil seperti kecoa,” jelasnya!
Baca Juga : Video Maling Motor Terkapar Kena Tendangan Kungfu Pemilik Honda BeAT, Warga Kaget
“Serem kan? Ventilasi ini dekat mulut atau hidung. Bagaimana kalau terhirup,” lanjut pria yang justru akrab disapa Adit ini.
Menurut pria yang lama malang melintang di dunia apparel ini, area ventilasi tersebut memang wajib hukumnya dibuka untuk dibersihkan.
“Banyak owner helm branded ini malas untuk membongkar area ventilasi karena ribet atau takut patah.
Tapi kalau gue, asal hati-hati dan direkatkan lagi pakai double tape khusus, supaya fungsi dari ventilasinya tetap normal,” tambahnya.
“Bersihkan pelan-pelan pakai cotton bud bisa jadi tindakan pencegahan.
Selain itu ada baiknya simpan helm tertutup dengan sarung di tempat yang bersih.
Karena binatang kecil seperti kecoa atau kutu awalnya masuk dari tempat menyimpan helm yang kotor,” tutup Adit yang bisa diajak konsultasi perawatan helm di nomor 0813-1818- 1381.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 989 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR