MOTOR Plus-online.com - Awas jangan salah, bro! Antara rasio kompresi (rk) dan kompresi (k) beda.
Kalau rasio kompresi menyatakan perbandingan volume total silinder dengan volume ruang bakar.
Sedang kompresi menyatakan tekanan di dalam silinder pada akhir langkah kompresi. Begitu, lho!
Untuk mengukur rasio kompresi, harus mengukur volume silinder dan volume ruang bakar.
Nah, sekarang kita fokus bahas soal tekanan atau kompresi saja. Ingat lho, ini tanpa kata rasio. Hanya kompresi aja.
Pengertian kompresi menyatakan tekanan terbesar pada saat mesin langkah kompresi.
“Yaitu ketika piston memampatkan campuran bensin-udara sebelum disambar api busi,” jelas Boday yang dulu mekanik JP Racing Bintaro.
Mekanik perlu tahu besar tekanan di dalam silinder yaitu untuk mengecek kebocoran kompresi.
“Kebocoran kompresi terjadi akibat ring seher lemah, skir klep bocor atau jarak antara seher dengan liner sudah longgar,” jelas Hasyim Sonedi, mekanik balap road race asal yang dulu di tim AHRS.
Akibat kebocoran kompresi berakibat tenaga mesin lemah. “Atau bahkan mesin tidak mau hidup,” jelas Hasyim dari markasnya di Jl. Tole Iskandar, No. 162, Depok.
Syarat mesin mau hidup, tekanan atau kompresi motor standar 9-12 kg/cm².
Jika kurang dari itu dipastikan mesin kurang bertenaga. Atau mogok sama sekali.
Bahkan menurut Hasyim, motor balap bisa mencapai 20 kg/cm².
Untuk mengukur kompresi, diperlukan alat yang namanya compression gauge.
Menggunakan adaptor dicolokkan ke dalam lubang busi. Tentu busi dilepas dulu.
Setelah dipasang, monggo motor dislah.
Atau tinggal pencet elektrik starter untuk memutar mesin. Perhatikan di layar compression gauge.
Dipastikan jarumnya pindah sesuai tekanan maksimal di dalam silinder.
Makin besar tekanan di dalam silinder berarti bagus, rapat dan mesin menghasilkan tenaga besar.
Tekanan terbesar itu tinggal dicatat, misalkan setelah pengukuran didapat angka 11 kg/cm².
Nah, jika setelah dipakai balapan race 1 misalkan tenaga mesin ngedrop, silakan kompresi diukur kembali.
Jika ternyata tekanan masih bagus dan didapat angka masih 11 kg/cm² berarti kerusakan bukan di silinder. Bisa di kopling, karbu atau lainnya.
Namun jika setelah lakukan pengukuran ulang angkanya turun, dipastikan telah terjadi kebocoran.
Silakan bongkar kepala silinder untuk dicek ulang.
Apakah terjadi kebocoran dari skir klep atau ring seher sudah loyo.
Atau jangan-jangan sitting klep oblak, juga bikin kompresi bocor.
Nah, minggu depan tinggal dilanjut lagi mengenai kompresi ini.
Yaitu soal konversi satuan dari kg/cm², Bar dan psi.
Tunggu ya jangan sampai ketinggalan.
KOMENTAR