MOTOR Plus-online.com - Demi mempertahankan motor miliknya dari rampok, Fahlevie (45) nekat memegangi motornya hingga terseret sejauh 5 meter.
Alhasil, Fahlevie (45) mengalami luka-luka setelah jatuh atas aksi nekatnya agar motornya tak direnggut begal motor.
Motor milik Fahlevie dimaling oleh pelaku dengan identitas Soleh (25).
Soleh melancarkan aksinya di Kampung Buaran PLN RT 03/05 Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Minggu (20/1/2019) sekitar pukul 18:30 WIB
Sebagaimana dijelaskan Kapolsek Tangerang, Kompol Ewo Samono, pelaku sudah mengintai korban di jalan yang memang berlubang dan penuh genangan air.
Baca Juga : Ini Negara Yang Bakal Menyalip Indonesia Buat Jadi Host Balap MotoGP
Baca Juga : Ngilu Liatnya, Motor Belok Tanpa Sein Bikin Moge Harga Rp 300 Juta Crash, Simak Videonya
"Korban yang habis beli air minum dicegat oleh pelaku karena takut korban langsung balik arah dan kemudian korban jatuh," jelas Kompol Ewo Samono di Mapolsek Tangerang, Rabu (23/1/2019).
"Melihat korban terkapar dan jatuh, pelaku langsung merampas motor dari Fahlevie dan tancap gas," ujar Ewo Samono.
Fahlevie yang tak ingin melepaskan motornya yang bernopol A 4442 ZV.
Korban pun terus memegang erat bagian belakang motornya sambil meronta meminta tolong.
"Pelaku langsung ambil alih sepeda motor itu sehingga korban terseret sejauh lima meter dan luka lecet dari tangan hingga kaki," imbuh Kompol Ewo Samono.
Baca Juga : Dahsyat, Bikers Pergi Umrah Naik Motor, 14 Ribu Kilo Turing Pakai Yamaha Jupiter MX
Mendengar teriakan korban, beberapa warga dan unit reskrim Polsek Tangerang pun langsung mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya saat itu juga.
"Dari hasil interogasi, TKP memang sepi sehingga pelaku berani bertindak dan pelaku mengaku baru sekali melakukan tapi masih kami dalami," kata Ewo.
Baca Juga : Gak Cuma Nomor Nicky Hayden, Nih Nomor Yang Gak Boleh Pakai Di MotoGP
Pria asal Bogor tersebut pun kini diamankan di hotel prodeo Polsek Tangerang untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR