MOTOR Plus-Online.com- Ada yang menarik pada Yamaha Sunday Race 2018 putaran ke-4 lalu.
Setelah jalannya race Sport 150 cc Komunitas A berlangsung, saat proses skrut terjadi kisruh karena beberapa pembalap menggunakan intake manifold yang bukan standar Yamaha YZF-R15.
“Ya, sebenarnya hanya ada dua pembalap pemenang dari 14 peserta yang menggunakan intake manifold bukan standar YZF-R15 (1PA).
Melainkan, menggunakan kepunyaan Yamaha Jupiter MX King 150 (2PV) yang bentuknya lebih pendek dibanding standar YZF-R15,” buka salah satu mekanik yang menangani motor dari Sultan Hunafa.
Baca Juga : Bikin Geger, Harga Batu Merah Delima Ahok Pemberian dari Oso Setara 34 Unit Motor Honda PCX 150
Baca Juga : Parah, Motor Honda Tiger Adu Banteng Lawan Honda Vario, Kaki Si Macan Sampai Bengkok
Alasannya, kedua pembalap tersebut menggunakan head silinder kepunyaan MX King.
Makanya, intake yang digunakan juga kepunyaan MX King.
“Kita protes, karena dalam regulasi tertulis intake standar, hanya boleh dimodifikasi diameternya saja.
Jangan anggap remeh, intake lebih pendek ini punya banyak keuntungan,” lanjut mekanik, yang pembalapnya gagal mendapatkan juara umum akibat penggunaan intake pendek ini.
Baca Juga : Ahok Bikin Batu Akik Naik Daun, Batu asal Bengkulu Pernah Ditawar Setara 37 Motor Yamaha NMAX
Beberapa keuntungan bisa didapat lewat penggunaan intake yang lebih pendek ini, makanya mekanik melakukan protes.
“Dengan intake yang lebih pendek, maka intake length port lebih dekat.
Posisi injektor pun semakin dekat dengan ruang bakar.
Efeknya, tenaga mesin akan semakin responsif karena intake yang pendek tersebut,” sebut Bagas Setiawan, mekanik KM 18 East.
Baca Juga : Brutal! Petugas Pom Bensin Diintimidasi dan Ditampar Bapak-bapak Gara-gara Premium, Pemotor Ketakutan
Selain itu, intake yang lebih pendek ini membuat posisi Throttle Body (TB) sedikit downdraft.
“Dengan posisi TB yang agak ke atas tersebut, membuat aliran udara dan semprotan injektor lebih cepat masuk,karena terbantu dengan gaya gravitasi.
Tentunya, arah porting juga sudah pasti berbeda dengan menggunakan intake standar yang panjang,” tambah Bagas yang pembalapnya mampu finish di posisi ke-lima.
Bukan cuma itu, biasanya penggunaan intake yang lebih pendek ini mampu menggeser peak torsi ke rpm yang lebih tinggi.
Baca Juga : Harga Bekas Motor Honda CBR250R Cuma Rp 19 Jutaan, Kenapa Bisa Murah?
Ini sangat menguntungkan jika bermain di Sirkuit besar, seperti Sentul Internasional Sirkuit, Bogor, Jawa Barat.
Sedangkan, intake panjang bagus digunakan pada trek-trek pendek dadakan yang butuh torsi di putaran bawah.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 1017 th 2018
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR