MOTOR Plus-online.com - Suzuki memamerkan penampilan bagus di MotoGP tahun lalu, bahkan tim Yamaha pabrikan diminta mewaspadai tim pabrikan berlogo S itu.
Bukan mengada-ada kenapa Yamaha mesti mewaspadai Suzuki.
Soalnya, Yamaha dan Suzuki konfigurasi mesin motor MotoGP sama-sama comot tipe in-line 4 silinder.
Sebagaimana diketahui, musim lalu motor MotoGP Yamaha banyak dikeluhkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Sementara, Suzuki malah menunjukkan grafik bagus dengan meraih banyak podium total 9 kali podium (4 x runner-up dan 5 x peringkat tiga) kontribusi Alex Rins dan Andrea Iannone.
Baca Juga : Motor Injeksi di Gelaran Drag Bike Cikarang Bikin Heboh, Intip Foto-foto Speknya
Baca Juga : Ketat, 40 Semi Finalis Panaskan Yamaha Customaxi Bali
Konsekuensi performa meningkat Suzuki MotoGP, membuat konsesi yang diperolehnya otomatis dicabut.
Pun konsesi jatah mesin dicabut, manajer tim Suzuki MotoGP mengaku tidak jadi masalah buat Suzuki.
"Kami memang menargetkan untuk dicabut konsesi yang didapat, sehingga tahun 2019 jadi pembuktian kami benar-benar bagus," ujar Davide Brivio, manajer tim Suzuki MotoGP dikutip dari Paddock-GP.com
Bahkan diungkapkan tampil di MotoGP 2019, Suzuki tak mengandalkan motor baru.
"Motor kami di dua musim belakangan sudah mulai kompetitif, kami hanya perlu perbaikan di mesin, sasis atau bagian lain. Jadi bukan motor baru," imbuh Davide Brivio.
Baca Juga : Dimodif Simpel dan Main Warna, Tampilan New Honda Vario 150 Bikin Pangling
Bermaterikan dua pembalap muda Alex Rins dan Joan Mir, Suzuki MotoGP memang berambisi di MotoGP musim ini.
Targetnya gak main-main bisa mengimbangi Yamaha dan membidik kemenangan di MotoGP musim ini.
Baca Juga : Lagi Cari Motor Buat Trabasan? Gazgas Hummer 150 Bisa Dipilih, Harga Pas Dikantong
Suzuki pernah menang di MotoGP Prancis 2007 lewat Chris Vermeulen dan MotoGP Inggris 2016 lewat Maverick Vinales.
Mampukah Suzuki meraih kemenangan musim ini dan bisa mengalahkan Yamaha?
Lihat saja di MotoGP musim ini.
Source | : | Paddock-GP |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR